TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Kolombia, dan Vietnam. Tak heran, kopi menjadi salah satu komoditas unggulan. Setiap daerah mempunyai karakter dan ciri khas tersendiri dalam perkembangannya.
Kehadiran kopi di india dimulai pada tahun 1696 ketika Perusahaan Hindia Timur Belanda Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) membawanya ke Pulau Jawa. Kopi ini didatangkan dari Malabar, India. Alhasil, kopi menjadi sumber pendapatan utama perkebunan VOC pada tahun 1700-an. Pertumbuhan penjualan biji kopi di Hindia Belanda, sebutan Indonesia saat itu, melampaui ekspor dari pusat kopi Moka di Yaman. Saat itu, kopi disebut dengan nama Java karena kopi asal Indonesia sangat populer.
Kepopuleran kopi Indonesia tidak hanya sebatas sejarah, hingga saat ini kopi berkualitas dari berbagai daerah di tanah air semakin digemari di kalangan pecinta kopi dalam dan luar negeri. Berikut 10 kopi terkenal nikmat asal Indonesia:
1. Kopi Arabika Gayo, Aceh
Masyarakat Aceh dan kopi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena Aceh merupakan salah satu daerah terbaik di Indonesia penghasil kopi kelas dunia. Kopi Gayo merupakan varietas kopi Arabika yang ditanam di Pegunungan Gayo Aceh, Indonesia tengah. Kopi gayo mempunyai cita rasa yang khas dengan aroma yang kompleks dan rasa kekentalan yang kuat.
Kualitas internasional, kopi ini mendapat Fair Trade Certified™ dari International Fair Trade Organization pada 27 Mei 2010. Tak hanya itu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah menerbitkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) untuk jenis kopi tersebut dan International Coffee Science Conference, Bali, Oktober 2010 menempatkan kopi asal Aceh ini sebagai #1 terbaik. , dibandingkan dengan kopi arabika dari tempat lain.
2. Kopi Robusta Sidikalang, Sumatera Utara
Tumbuh di kawasan Bukit Barisan, Sumatera Utara, pada ketinggian di atas 1500 meter dengan iklim sejuk. Menurut nescafe.com, kopi Sidikalang memiliki aroma yang pedas, kopi ini diwarnai dengan rasa nutty, rasa pedas dan rasa manis yang ringan.
Rendahnya tingkat keasaman membuat kopi ini cocok bagi pecinta kopi yang tidak menyukai rasa asam.
3. Kopi Arabika Mandailing, Sumatera Utara
Jika Sidikalang punya kopi Robusta, daerah lain di Sumut, Mandeiling, punya kopi Arabika yang dikenal dan digandrungi pecinta kopi sejak tahun 1800-an.
Jenis kopi berkualitas tinggi ini ditanam di dataran tinggi vulkanik Leiser, dimana kopi tersebut masih ada. Keasaman rendah, dengan aroma coklat dan rempah, kopi ini sangat cocok untuk pecinta kopi dengan pencernaan sensitif.
4. Kopi Liberika Rangsang Meranti, Riau
Kepulauan Meranti mempunyai perkebunan kopi Liberia dari Liberia yang ditanam di tanah gambut. Secara umum kopi tidak cocok ditanam di tanah gambut. Namun kopi Liberia terbukti mampu beradaptasi dengan kondisi tanah tersebut.
Pasar kopi Rangsang Meranti Liberia juga meluas ke negara-negara seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Pekanbaru. Selain merambah ke negara tetangga, hampir 80-90 persen permintaan kopi Liberika Rangsang Meranti berasal dari negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura yang secara geografis berdekatan dengan Kepulauan Riau Meranti.
Dari segi kualitas, jenis kopi yang menghasilkan ciri khas, aroma dan rasa coklat ringan yang memadukan antara coklat dan nangka ini telah mendapat sertifikat IG dan dinyatakan sebagai salah satu produk pertanian terbaik oleh Dirjen Kekayaan Intelektual Nasional. Republik Indonesia.
5. Kopi Arabika Ijen Raung Java, Jawa Timur
Dengan cita rasa khas Bondovos asal Jawa Timur, kopi ini memiliki rasa pedas ringan dengan cita rasa khas Jawa yang asam. Kopi ini memiliki rasa yang dominan pahit, tidak terlalu kuat, disertai aroma khas bunga hutan.
Kopi Arabika Java Ijen Raung dari Bondowoso merupakan kopi Arabika ringan dengan tingkat keasaman rendah. Nutty dengan rasa coklat yang ringan. Teksturnya yang halus membuat kopi jenis ini terasa manis.
6. Kopi Robusta Temanggung, Jawa Timur
Kopi jenis ini populer dan sering didatangkan dari Indonesia ke beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, benua Australia, bahkan Jepang. Selain variasi dan kondisi tanah, kualitas rasa dapat ditentukan oleh sistem pemanenan. Ketika warnanya merah segar, para petani di Temanggung mulai memetik buah kopi yang rasanya seperti coklat dan sedikit pahit.
7. Kopi Arabika Toraja, Sulawesi Selatan
Kopi Arabika Toraja juga menjadi salah satu kopi yang disukai para pecinta kopi dari seluruh dunia. Kopi jenis ini mempunyai keunikan. Pasalnya, lokasi penanaman berada di daerah pegunungan dengan tanah vulkanik di ketinggian 1.400 hingga 2.100 meter di atas permukaan laut, berpadu dengan berbagai zat aromatik yang memberikan aroma khas pada kopi.
Dikenal sebagai Ratu Kopi, cita rasa kopi Arabika Toraja didominasi aroma buah-buahan dan tidak terlalu pahit saat diminum.
8. Kopi Arabika Kintamani, Bali
Kopi arabika dari Bali ditanam di ketinggian 900 meter dan ditanam berdampingan dengan tanaman lain seperti jeruk dan sayuran. Tidak mengherankan jika kopi ini memiliki cita rasa jeruk yang segar. Selain itu, kopi ini tidak memiliki rasa pahit yang dominan sehingga cocok bagi pecinta kopi yang tidak terlalu menyukai rasa pahit.
9. Kopi Flores Bajawa, Nusa Tenggara Timur
Kopi ini memiliki aroma bunga, karamel, kacang-kacangan dan tembakau. Semakin besar perkebunan kopi maka semakin baik pula kualitasnya. Bajawa sendiri merupakan daerah subur di Flores dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.
10. Kopi Arjabika Wamena, Papua
Perkebunan kopi Papua di Wamena terletak di lembah yang mengelilingi kota Wamena di Lembah Baliem. Lembah ini panjangnya sekitar 80 km dan terletak di sisi timur Gunung Jayawijaya. Tanaman kopi Lembah Baliem ditanam pada ketinggian 1.200 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut. Tanah perkebunan merupakan tanah vulkanik, dan suhu mencapai 15°C pada malam hari. Kondisi ini sangat baik untuk pertanian.
Kopi jenis ini dikenal dengan aroma coklat aromatik dan aroma bunga. Memiliki ciri khas rasa pahit berpadu dengan aroma jagung, serta memiliki tingkat keasaman yang rendah.
RACHEL CAROLINE L. TORUAN | HENDRIK KHOIRUL MUHYD
Pilihan Editor: 6 Risiko Penyakit yang Dapat Dikurangi dengan Minum Kopi
Jakarta Coffee Week akan diselenggarakan pada tanggal 1 hingga 3 November 2024 di ICE BSD Baca selengkapnya
CNIEL dan Uni Eropa menekankan kombinasi keju Perancis dan remah Indonesia dalam kelezatan keju Perancis.
Presentasi lainnya ini dimaksudkan untuk menarik para penikmat kopi dan non-peminum kopi untuk mencobanya secara langsung. Baca selengkapnya
Kedua minuman ini paling populer di pesawat karena cocok untuk bersantai sambil menonton film. Baca selengkapnya
Berapa cangkir kopi per hari yang aman bagi kesehatan? Di bawah batasnya, artinya kurang dari 500 miligram per hari. Baca selengkapnya
Desa Genteng mungkin bisa menjadi destinasi pilihan, dengan perkebunan kopi yang dikelilingi hutan pinus di akhir perjalanan yang memacu adrenalin.
Pertumbuhan bisnis Starbucks Indonesia terkena dampak sentimen boikot pasca serangan Israel di Gaza. Namun kini perlahan membaik. Baca selengkapnya
Meski kopi mempunyai banyak manfaat, namun bagi sebagian orang juga mempunyai dampak negatif. Siapa mereka Baca selengkapnya
Memilih kopi yang kurang asam, seperti kopi arabika, dapat membantu mengurangi iritasi lambung. Baca selengkapnya
Kapan sebaiknya Anda minum kopi? Di bawah ini adalah rekomendasi waktu terbaik minum kopi agar tidak membahayakan kesehatan Anda. Baca selengkapnya