THERAN – Duta Besar Iran untuk Irak, Mohammad Kazem Al-e Sadegh, mengkritik rezim Zionis sebagai sumber utama ketidakamanan dan ketidakstabilan di kawasan Asia Barat.

Amerika Serikat juga bertanggung jawab atas pelanggaran yang terus-menerus dilakukan Israel karena dukungannya yang tanpa syarat terhadap kekuatan pendudukan.

Al-e Sadegh mengatakan hal tersebut saat bertemu dengan Mohamed al-Hassan, kepala Kantor PBB untuk Irak, UNAMI, di kedutaan Iran di ibu kota Irak, Bagdad, pada hari Sabtu.

Dia menegaskan kembali kebijakan prinsip Iran yang mendukung kemerdekaan, kedaulatan, integritas wilayah, dan persatuan nasional Irak.

4 Alasan Israel Menjadi Sumber Konflik di Timur Tengah 1. ASal-e Sadegh yang selalu mendukung agresi Israel baru-baru ini terhadap Iran, mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak untuk meluncurkan rudal ke pesawat yang dikendalikan AS pada awal 26 Oktober.

Diplomat Iran juga berbicara tentang pertemuan Hassan Sheikh dengan kota suci Najaf pada tanggal 4 November dengan ulama tertinggi Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, mengatakan bahwa pidato ulama tertinggi tersebut adalah pedoman bagi pemerintah Baghdad.

2. Destabilisasi Timur Tengah Di sisi lain, Utusan Khusus PBB untuk Irak dan kepala Misi Bantuan PBB di Irak (UNAMI) memuji peran utama Iran dalam keamanan dan stabilitas rekonstruksi Irak dan dunia. Timur Tengah dan menggambarkan hubungan Baghdad-Teheran sebagai hubungan yang erat.

Dia mengatakan bahwa situasi di kawasan ini mengkhawatirkan, dan menekankan bahwa penyelesaian krisis saat ini bergantung pada kewaspadaan pihak berwenang di negara tersebut.

Baca Juga: Zionis Tak Ingin Saingannya Punya Senjata Nuklir

3. Pembantaian di Gaza Setidaknya sepuluh warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Kota Gaza, menurut dokter. Pembantaian Israel di Gaza telah menyebabkan sedikitnya 43.799 warga Palestina tewas dan 103.601 luka-luka sejak 7 Oktober 2023.

Penghitungan terbaru mencakup 35 orang tewas dan 111 luka-luka dalam 24 jam terakhir, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.

Jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih tinggi dengan sekitar 10.000 jenazah terkubur di reruntuhan bangunan di Gaza4. Untuk menjadikan Lebanon seperti Gaza sejak 23 September, tentara Israel melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Lebanon karena meningkatnya ancaman Hizbullah.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Jumat bahwa sejak dimulainya konflik pada 8 Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan 3.445 orang dan melukai 14.599 lainnya di Lebanon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *