Kisah cinta Jenderal TNI bermula dari perjodohan. Ada pula yang menggambarkan cinta seolah tak ada bedanya harta.

Personel militer terutama dikenal publik berdasarkan pengabdian dan sejarah tugas mereka. Begitu banyak orang yang hanya tahu sedikit tentang kehidupan pribadinya.

Mengingat media jarang menyoroti kehidupan pribadi para prajurit TNI tersebut, berikut 5 kisah cinta para jenderal TNI yang menarik untuk diulas.

5 Kisah Cinta Jenderal TNI1. Kisah Cinta Jenderal TNI Andika Perkas Hubungan harmonis Andika dan Hetty hingga kini merupakan perjodohan ayah Hetty, Jenderal (purn) AM Hendropriyon.

Saat itu, Hendropriyono meminta putrinya yang sedang kuliah di luar negeri segera pulang. Begitulah perkenalan Hetty dengan Andika Perkas yang baru saja menyelesaikan pelatihan intelijen di Prancis.

Andika tidak tahu kalau dia setuju. Ia hanya disuruh datang ke rumah Hendropriyono untuk perkenalan, tanpa mengetahui bahwa pertemuan itu akan mengubah hidupnya.

Pasangan ini resmi menikah pada tahun 1992 dan dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai tiga orang anak. Kisah cinta yang bermula dari perjodohan kini menjadi kisah inspiratif bagi militer dan masyarakat luas.

2. Kisah Cinta Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu Ryamizard pertama kali bertemu Nora di Dili, Timor Timur pada tahun 1986. Saat itu Ryamizard sedang menjalani operasi militer. Sedangkan Nora bernama keluarga Nonong menjalankan tugas medis PTT di zona konflik.

Sebagai seorang prajurit, Ryamizard tahu betul tanggung jawab yang diembannya. Ia memberanikan diri mengunjungi rumah Nora yang ternyata adalah putri Jenderal TNI Try Sutrisno, Panglima ABRI saat itu.

Mereka akhirnya menikah pada November 1988 di sebuah pesta yang digelar di Balai Kartini Jakarta. Namun Ryamizard tak sempat berbulan madu. Sebab, usai menikah, ia langsung melanjutkan pendidikan di Seskoad Bandung dan meninggalkan Nora yang tinggal bersama neneknya di Jakarta.

3. Kisah Cinta Jenderal TNI AM Hendropriyono AM Hendropriyono pertama kali bertemu Tati Mulya di tempat latihan karate yang dikelola Sensei Latif. Saat itu, Hendropriyono dan Latif sedang tinggal di asrama Kopassus.

Demi menarik perhatian Tati Mulya, Hendropriyono mulai melakukan beberapa langkah romantis. Namun Hendro yang merasa risih memutuskan untuk meminta bantuan Sensei Latif sebagai mediator.

Saat Tati kuliah, Hendro selalu menyempatkan diri melihatnya lewat di asrama. Tepat satu tahun setelah pertemuan pertama, Tati akhirnya menerima lamaran Hendropriyon pada tahun 1970.

Usai menjadi istri Hendropriyon, Tati melewati berbagai masa sulit seperti meninggalkan suaminya di Australia saat sedang mengandung anak pertama dan mengikuti suaminya ke medan perang di Kalimantan Utara.

4. Kisah Cinta Jenderal TNI Agum Gumelar Kisah cinta Agum Gumelar dengan Linda Amalia Sari Talur dimulai pada tahun 1967 saat mereka pertama kali bertemu di kota Paku Jawa, Magelang, Jawa Tengah.

Saat itu, Agum masih berstatus taruna tingkat dua Akademi Militer Nasional (NMA), sedangkan Linda baru berusia 16 tahun dan merupakan putri Gubernur NMA, Mayjen Ahmad Tahir.

Agum yang merupakan pesepakbola di AMN kerap menarik perhatian Gubernur Ahmad Tahir yang gemar menonton pertandingan sepak bola. Setiap kali melihatnya, Gubernur selalu membawa putrinya Linda, yang saat itu masih duduk di bangku SMA.

Keduanya kemudian semakin dekat saat Agum diundang ke acara ulang tahun Linda. Enam tahun menjalin hubungan, pada 12 Mei 1974, saat Agum berpangkat kapten di Kopassandha, ia menikah dengan putra seorang jenderal paling disegani di Magelang.

5. Kisah Cinta Jenderal Sudirman Kisah cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah bermula saat keduanya bertemu di Perguruan Tinggi Wiworotomo. Keduanya aktif di organisasi pemuda Muhammadiyah Cilacap.

Alfiyah merupakan putri dari R Sastroatmojo, seorang saudagar muslim terkemuka di Plasen, Cilacap. Banyak yang kemudian menilai hubungan mereka tidak akan mulus mengingat Jenderal Sudirman bukanlah orang yang hadir saat itu.

Belakangan, ayah Alfija justru mengungkapkan perasaannya kepada pimpinan Muhammadiyah hingga berniat menikahkan putrinya dengan Sudirman. Rencana ini kemudian mendapat dukungan penuh dari pimpinan Muhammadiyah.

Hingga suatu ketika R Sastroatmojo dan istrinya datang ke rumah Sudirman dan bertemu dengan Mbok Tarsem, ibu angkat Sudirman. Niatnya hendak melamar Sudirman untuk putrinya.

Setelah Sudirman menikah, ia kemudian tinggal di rumah mertuanya di Plasen, Cilacap. Ia terpaksa meninggalkan rumah yang membesarkannya untuk menjalani kehidupan baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *