JAKARTA TEMPO.CO – Masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumin Raka diawali dari Kabinet Merah Putih. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin nasional, Prabowo didukung oleh kabinet pemerintahan besar yang terdiri dari 48 menteri, lima pejabat setingkat kabinet, dan 56 wakil menteri. Situasi ini mendapat reaksi dari berbagai pihak, termasuk para pengamat.

1. Tantangan Kementerian Baru Pada tanggal 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto dilantik sebagai menteri dan wakil menteri pada Kabinet Merah Putih untuk mendukung operasional pemerintahan di Gedung Negara di Jakarta. 14 kementerian baru akan dibentuk oleh Prabowo dalam lima tahun ke depan.

Pengamat kebijakan publik Yanual Nugroho mengatakan dibutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun agar kementerian yang baru dibentuk dapat berfungsi secara efektif. Ia mengatakan ada beberapa hal mendasar yang perlu dipersiapkan seperti alokasi anggaran, struktur organisasi, prosedur kerja.

Dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Senin, 21 Oktober 2024, Yanual mengatakan, “Dugaan saya, butuh waktu satu tahun atau lebih sebelum saya benar-benar bisa bekerja.”

Yanual mengatakan, selain menyiapkan anggaran dan struktur organisasi, kementerian baru juga menghadapi tantangan dalam mengisi sumber daya manusianya. Sebab, lembaga setingkat kementerian membutuhkan pejabat dalam jumlah besar, mulai dari tingkat direktur jenderal hingga pejabat tingkat dua, ujarnya. “Tantangannya, menangani sumber daya manusia seperti mutasi dan tempat kerja tidaklah mudah,” ujarnya.

Kementerian-kementerian baru yang baru dibentuk oleh Presiden Prabowo hanyalah sebagian dari kementerian-kementerian yang sudah ada sebelumnya. Seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terbagi menjadi tiga kementerian. Setelah itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipecah menjadi dua. Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dipecah menjadi dua: Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup.

2. Kabinet yang luas tidak efisien Pada kesempatan yang sama, Yanual Nugroho juga mengkritik kabinet tebal yang dipasang oleh Prabowo. Dia mengatakan terlalu banyak kementerian di kabinet baru dapat menghambat efisiensi dan implementasi kebijakan. Sebab, ada kementerian yang menangani bidang-bidang yang tumpang tindih, ujarnya.

Dalam keterangan tertulisnya, Senin, 21 Oktober 2024, Yanual mengatakan, “Permasalahan yang bisa diselesaikan oleh satu kementerian kini harus diselesaikan oleh banyak kementerian, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya.”

Ia mengatakan banyak kementerian bukan hanya tidak efisien namun juga menghabiskan anggaran dalam jumlah besar. Sebab, di kementerian baru akan ada tambahan staf dan personel khusus selain menteri yang membayar gajinya.

3. Beratnya beban APBN untuk mendanai pemerintah pusat Sementara itu, Center for Economic and Legal Studies (Celios), sebuah lembaga penelitian ekonomi, mengingatkan bahwa beban APBN untuk mendanai pemerintah pusat sangat berat. Serios memperkirakan kabinet baru bisa menghabiskan dana hingga Rp 777 miliar setahun. Wakil Menteri Kabinet Merah Putih yang baru dilantik itu berfoto bersama usai upacara pembukaan di Istana Merdeka. Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri pada kabinet Merah Putih pada tahun 2024 hingga 2029. Fotografi/Hafiz Mubarak A

“Peningkatan jumlah wakil menteri yang dilantik berarti peningkatan pengeluaran pemerintah, termasuk gaji staf pendukung, pembelian kendaraan dinas dan fasilitas kantor, serta pembayaran pensiun kepada menteri dan wakil menteri,” kata Serios. peneliti Garau D.Muhammad. Demikian laporan yang diperoleh Tempo, Jumat, 18 Oktober 2024.

Dalam laporannya, Serios memperkirakan gaji dan tunjangan menteri sebesar Rp 150 juta per bulan. Sedangkan gaji dan tunjangan wakil menteri sebesar Rp 100 juta per bulan. Serios berasumsi anggaran operasional per menteri kabinet sebesar Rp 500 juta per bulan, sehingga kenaikan anggaran bisa mencapai Rp 1,95 triliun dalam lima tahun ke depan.

Berdasarkan data Serios dan asumsi gaji dan tunjangan serupa, kabinet Jokowi sebelumnya mengeluarkan dana sebesar Rp387,6 ​​miliar per tahun. Saat itu, kabinet Jokowi terdiri dari 34 menteri dan 17 wakil menteri. “Angka ini menunjukkan potensi perluasan anggaran yang dapat memberikan tekanan pada APBN,” tulis laporan tersebut.

4. Tim Pragmatis Ekonomi Dosen Universitas Paramadina Septa Dinata, salah satu tim ekonomi Kabinet Prabowo, menilai keputusan penggantian Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dengan dukungan tiga wakil menteri dinilai pragmatis. sikapnya.

“Park Prabowo tampaknya tidak mau mengambil risiko karena situasi ekonomi saat ini tidak stabil, beban keuangan berangsur-angsur meningkat dan suku bunga utang berangsur-angsur meningkat.” Cara paling realistis adalah Sri Mulyani harus ditata ulang,” kata Septa Dinata di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024.

Dia mengatakan, penunjukan Sri Mulyani berarti pengalaman Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pada dua masa presiden terakhir bisa melanjutkan urusan yang belum selesai. Dia mengatakan ini adalah inisiatif strategis untuk memastikan tindakan segera oleh tim ekonomi.

Meski begitu, Septa mengatakan, Prabowo menyadari perlunya pembentukan kepemimpinan di Kementerian Keuangan, khususnya pada posisi menteri, sehingga ditunjuk tiga wakil menteri untuk mendampingi Sri Mulyani. “Sebenarnya nama ketiga (wakil menteri keuangan) ini sudah tidak asing lagi,” ujarnya.

5. Kelanjutan rezim utang pemerintahan Jokowi Sementara itu, pengamat kebijakan publik Hendry Satrio mengatakan, keputusan Prabowo yang mengumpulkan sejumlah besar menteri perekonomian untuk mengisi posisi kabinet di era Jokowi menunjukkan pola serupa bisa muncul. Kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Kabinet Prabowo. Salah satunya adalah soal kebijakan utang.

“Jika struktur kabinetnya seperti yang kita lihat kemarin, (Prabowo) akan melanjutkan pendekatan rezim utang Park Jokowi,” kata Hendry pada Rabu, 16 Oktober 2024, seraya menambahkan diharapkan menjadi “koalisi kaya”. Hal ini terjadi dalam diskusi publik bertajuk “Kebocoran Anggaran”.

Ia menilai tim ekonomi yang disiapkan Pak Prabowo di kabinet Merah Putih tidak jauh berbeda dengan kabinet Jokowi. Hal ini terlihat dari banyaknya wajah-wajah lama yang didatangkan Prabowo ke rumah dinasnya jelang dilantik menjadi menteri kabinet. Hendry menambahkan, kabinet Prabowo ala Jokowi kemungkinan besar akan terus berlanjut hingga Prabowo puas dengan cara dia menjalankan pemerintahannya.

NI MADE Sukumasari | Nandit Putra | Bedro Immanuel Pilihan Editor: Ajudan dekat Prabowo menunjuk sekretaris kabinet

Sebanyak 31 lulusan UI termasuk pegawai negeri sipil di Kabinet Merah Putih yang didominasi FEB. Daftarnya ada di bawah. Baca selengkapnya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widianthini menargetkan reorganisasi organisasi di Kabinet Merah Putih bisa selesai pada akhir November mendatang. Baca selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Angito Abimanyu mengatakan, ada tim inti yang dilatih Prabowo sebelum menjabat. Baca selengkapnya

Pemilihan menteri di kabinet merah putih era Prabowo Subianto terkesan serampangan. Dia berbagi kekuasaan dan kursi menteri dengan motif balas dendam. Baca selengkapnya

Latihan Kabinet Prabowo di Akademi Militer Magelang digelar secara tertutup pada 24-27 Oktober 2024. Baca cerita lengkapnya

Nasaruddin Umar mengatakan, kemungkinan besar penarikan kabinet merah putih kubu Prabowo akan dilakukan di Kementerian Agama yang dipimpinnya. Baca selengkapnya

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ivan Setiawan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwan membahas strategi besar menyelamatkan Sritex. Baca selengkapnya

Pemberhentian BEM FISIP Unair akan dianggap menindas dan akan menimbulkan iklim ketakutan di masyarakat. Baca selengkapnya

Makan malam Kabinet Merah Putih yang digelar Prabowo di Akademi Militer Magelang dinilai bernuansa militer. Ada persepsi yang salah tentang menjaga tanah air. Baca selengkapnya

Tantangan utama manajemen BP Investasi Danantara adalah memastikan bahwa keputusan investasi diambil sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *