NEWS24.CO.ID – Suvenir mungkin terkesan tidak berguna di tempat liburan, namun bisa menjadi masalah karena wisatawan bisa saja melanggar batasan etika atau hukum. Beberapa oleh-oleh dianggap ilegal, terutama yang terbuat dari hewan atau tumbuhan seperti kulit gajah dan harimau. Oleh karena itu, saat membeli oleh-oleh, tanyakan kepada penjualnya tentang ciri-ciri utama dari oleh-oleh tersebut.
Bahkan monumen yang dibuat dengan sumber daya legal untuk satwa liar dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan habitat mereka dan spesies lain yang bergantung pada habitatnya, kata Sarah Veitch, direktur kebijakan satwa liar di Humane Society International.
“Banyak wisatawan berpikir bahwa produk satwa liar yang dijual secara terbuka harus legal, namun kenyataannya tidak demikian,” kata Veatch. “Wisatawan yang mencoba membawa produk-produk ini ke negaranya mungkin menghadapi masalah hukum, termasuk penyitaan, denda atau bahkan hukuman penjara.”
Nah, berikut lima oleh-oleh yang sebaiknya tidak Anda beli saat traveling.
1. Kopi Luwak
Kopi luwak merupakan salah satu kopi termahal di dunia dan banyak ditemukan di Bali dan daerah lain di Indonesia. Menurut kelompok kesejahteraan hewan, kopi ini adalah salah satu oleh-oleh terburuk yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan.
Para pendukung perjalanan ramah lingkungan dan ramah lingkungan mengatakan bahwa kopi diproduksi secara tidak manusiawi. Proyek Luwak telah membuat film pendek yang menunjukkan kondisi kejam yang dialami hewan-hewan ini. Pembawa obor hidup dikurung di kandang kecil dan dipaksa memakan tanaman kopi, yang sebagian dicerna dan diekstraksi, menghasilkan biji kopi yang disebut dijernihkan.
2. Ratu Siput
Di negara dengan pantainya yang indah, bulu babi atau keong ratu banyak dijual di toko suvenir. Cangkang bekicot ini cantik karena bagian dalamnya berwarna merah dan mengkilat seperti paku. Menguliti tampak bagus, namun di beberapa perairan sebenarnya berbahaya.
Di banyak negara, seperti Grenada dan Haiti, serta Florida, wisatawan dilarang membawa pulang kerang tersebut.
3. Jimat Burung Kolibri
Di beberapa pasar dan toko tradisional di Meksiko, wisatawan bisa menemukan “chuparosa”, bungkusan kecil berisi bagian tubuh burung kolibri yang dikeringkan dan dijual sebagai kado cinta. Menurut mitos kuno, burung kecil ini memiliki kekuatan magis melawan busur Cupid. Namun, banyak negara menganggapnya ilegal sehingga menimbulkan masalah bagi pelancong.
4. Kulit dan tulang unta
Wisatawan harus mewaspadai produk yang terbuat dari bagian tubuh unta, seperti kulit dan tulang karena sulit memastikan bahwa peternakan memperlakukan hewan tersebut secara manusiawi.
Oleh karena itu, barang-barang seperti tas, sepatu, perhiasan dan kacamata akan dibuat dari kulit dan tulang, tanpa ada bekasnya. Jika ragu tanyakan pada penjual, jika tidak yakin dengan jawabannya tinggalkan saja.
5. Kaviar
Sekitar 20 tahun yang lalu, PBB melarang ekspor kaviar dari ikan sturgeon beluga. Pasalnya, jumlah ikan ini semakin berkurang dengan cepat di Laut Kaspia. Setahun kemudian, agensi tersebut membatalkan keputusannya. Meski demikian, Amerika Serikat tetap melarang pengambilan telur spesies ikan yang terancam punah ini.
Penumpang yang ingin membawa kaviar harus menyatakan bahwa telur tersebut berasal dari spesies ikan yang disetujui. Pastikan label masih utuh dan kaleng tertutup rapat untuk meyakinkan petugas bahwa isinya sesuai dengan keterangan.
6. Pasir dan Karang
Banyak wisatawan yang ingin membawa pulang pasir dan jelai digugat pihak berwenang. Hal ini karena habitat karang telah menurun selama bertahun-tahun akibat perburuan karang.
Menurut situs web pemerintah Hawaii, mengumpulkan karang mati, sisa karang, atau batu hidup sebagai suvenir liburan dilarang oleh undang-undang negara bagian. Di Mesir, membawa potongan karang ke negaranya juga merupakan tindakan ilegal.
7.
Herald Selandia Baru | ekspres.co.uk
Pilihan Editor: Tolak Beli Oleh-Oleh di Singapura, 20 Turis Tiongkok Tertinggal di Pinggir Jalan dengan Sopir Bus
Menurut laporan Expedia tahun 2025, wisatawan Gen Z senang menemukan produk dan makanan unik di toko lokal saat bepergian ke luar negeri. baca terus
Destinasinya biasanya tidak seramai dan setenar itu, namun sama indah dan menyenangkannya, sehingga menjadi pilihan tepat untuk liburan di tahun 2025. membaca sepenuhnya
Perjalanan secara alami menggabungkan banyak elemen penting ini, mulai dari aktivitas fisik hingga keterlibatan kognitif.
Pariwisata yang bertanggung jawab juga berarti mengikuti etiket perjalanan yang terkadang tidak tertulis dalam peraturan. baca terus
Di Jepang, konsep hairyō yang berarti ide menjadi dasar interaksi publik. Hal ini mencerminkan budaya saling menghormati. baca terus
Wisatawan disarankan untuk berhati-hati terhadap metode pembayaran yang mencurigakan dan komunikasi informal. Ada kemungkinan penipuan. baca terus
Persyaratan paspor berbeda-beda di setiap negara, mulai dari masa berlaku hingga jumlah halaman kosong yang tersisa di paspor. baca terus
Conde Nast mengatakan ada banyak atraksi yang menarik wisatawan asing ke Jepang, seperti bunga sakura yang terkenal dan Ghibli Gardens. baca terus
Tempat-tempat populer dan tempat wisata yang sebaiknya dipesan berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengunjungi Inggris Baca Selengkapnya
Penurunan tekanan atmosfer di ketinggian dapat menyebabkan botol dan kaleng bertekanan bocor dan isi bagasi Anda mungkin terkontaminasi. baca terus