TEMPO.CO, Jakarta – Stres dan kelelahan merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan orang dewasa. Dan jika Anda tidak bisa menenangkan sistem saraf Anda, itu tandanya tubuh Anda butuh istirahat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kelelahan sebagai “penyakit yang diakibatkan oleh stres kronis pada pekerjaan yang dilakukan dengan buruk”.

Kebakaran bisa terjadi kapan saja. Artinya, tidak selalu mudah membedakan gejala dengan gejala fisik dan psikologis. Penting untuk memperhatikan pesan yang dikirimkan tubuh Anda sehingga Anda dapat menjaga kesehatannya. Delapan pesan yang dikirimkan tubuh Anda saat Anda ingin istirahat dilaporkan oleh Tango Anda.

Gejala kelelahan kronis meliputi kelelahan ekstrem yang diikuti insomnia. Jika Anda mengalami kelelahan kronis, itu adalah sinyal jelas dari tubuh Anda untuk mengingatkan Anda untuk beristirahat.

Masalah pencernaan Sinyal lain yang dikirimkan tubuh adalah masalah pencernaan yang berkepanjangan. Sakit perut, mudah tersinggung, perubahan nafsu makan merupakan tanda-tanda tubuh lelah.

Tumor Otak Jika otak Anda terasa gelap, itu adalah peringatan tubuh Anda untuk beristirahat. Kabut otak biasa terjadi ketika tingkat stres meningkat.

Kelelahan: Merasa orang-orang di sekitar Anda adalah tanda kelelahan dan tubuh Anda mengingatkan Anda bahwa Anda perlu istirahat.

Meningkatnya stres akibat kelelahan tidak hanya berdampak pada tubuh tetapi juga emosi, termasuk hubungan dengan karyawan. Sikap Anda berubah dan Anda menjadi semakin stres dan tertekan bahkan oleh hal-hal sepele yang tidak mengganggu Anda.

Khawatir sepanjang waktu Jika Anda selalu merasa takut atau gugup tanpa alasan, itu tandanya stres sedang menumpuk sehingga sulit untuk tetap tenang.

Sakit kepala dan nyeri badan terus berlanjut Sinyal lain yang dikirimkan tubuh adalah sakit kepala dan nyeri badan semakin meningkat. Sakit kepala menandakan bahwa Anda merasa stres dan tidak nyaman. Anda juga mungkin merasakan nyeri pada leher, punggung, dan bahu sehingga tidak bisa istirahat.

Ketidakmampuan mengurus diri sendiri dapat menyebabkan hot flashes yang berujung pada depresi dan akibatnya berkurangnya kemampuan mengurus diri sendiri. Misalnya makan sebanyak-banyaknya, tidak peduli sehat atau tidak, serta malas menyikat gigi atau mandi.

Pilihan Editor: Mencari pencerahan dari merawat orang tua penderita demensia, berikut saran ahlinya.

Memahami perbedaan antara gejala perimenopause dan masalah kesehatan lainnya dapat membingungkan, jadi sebaiknya konsultasikan dengan profesional. Baca selengkapnya

Kekhawatiran Jakarta bukanlah hal yang sepele. Kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan tingginya biaya hidup menjadi penyebab utama tingginya stres. Baca selengkapnya

Sikap negatif akibat stres di tempat kerja harus dikurangi dengan aktif membaca dan menulis tentang konsep pengurangan risiko. Baca selengkapnya

Tidur yang baik sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental seseorang Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil menilai situasi ini terkait dengan lapangan kerja di Jakarta. Baca selengkapnya

Selain penyakit genetik dan riwayat penyakit virus, gaya hidup yang buruk juga merupakan faktor risiko stroke pada masa kanak-kanak, kata ahli saraf. Baca selengkapnya

Selain stres dan kecemasan, depresi adalah salah satu kondisi psikologis paling umum yang terlihat pada anak-anak yang menjalani pengobatan kanker. Baca selengkapnya

Kesehatan mental menjadi topik hangat saat ini. Simak 4 tips menghilangkan stres berikut ini untuk Anda yang sedang dilanda stres. Baca selengkapnya

Megalophobia adalah ketakutan yang tidak rasional terhadap hal-hal besar

Bagaimana cara mengendalikan diri dari kecanduan belanja online yang berlebihan? Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *