JAKARTA – Hari Janji Pemuda bisa dirayakan dengan berbagai cara Diantaranya adalah menyelenggarakan berbagai lomba pembacaan puisi yang indah
Sumpah Pemuda merupakan ikrar nasional berdasarkan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Saat itu, Kongres Pemuda yang dipimpin oleh Sugondo Jozopspito (PPP) digelar di tiga lokasi berbeda.
Baca Juga: 33 Pesan Selamat Hari Janji Pemuda 2024, Pesan Penuh Harapan dan Inspirasi
Hari Janji Pemuda dapat dirayakan dengan berbagai program dan kegiatan lainnya Salah satunya dengan mengadakan lomba baca puisi di sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA
Terkadang menulis puisi itu sulit dan terkadang mudah Jangan khawatir Eits, buat kamu yang saat ini sedang bergelut dengan tugas sekolah atau persiapan mengikuti lomba puisi, kamu bisa menemukan contoh puisi berbagai topik di bawah ini.
Baca Juga: Di Hari Janji Pemuda, Sekolah MNC Peduli dan Regina Pacis Bagikan 1000 Buku Bacaan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 lagu Janji Pemuda
5 Contoh Puisi Remaja 1 Contoh puisi “Senandung Tuk Mimpi Yang Padma” adalah dari “Janji Pemuda” karya Nur Nind Kiran.
Aku sering bertanya pada langit malam yang gelap
Tentang waktu yang hilang
Tentang penyelamat jika semuanya gagal
Jawabannya adalah tidak
Saya berdarah dan menangis
Aku menjerit, tersedak, lupa
Saya orang kecil
Yang payudaranya terbakar dalam mimpi
Dia belum cukup kuat secara fisik untuk bertahan hidup
Hanya seorang kekasih, seorang musafir, seorang pemimpi
Seseorang yang mencoba hidup dari waktu ke waktu
Aku bisa mengkhianati impianku, aku bisa menertawakan alam semesta
Meski langkahnya sulit, saya tidak akan menyerah
Karena aku adalah orang yang menentukan jalan hidupku
Saya adalah bos saya sendiri, pahlawan saya sendiri
2. “Janji Pemuda” karya Ozzie V. Alandica adalah contoh puisi “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”.
Entah kenapa sayapnya terbang malas Hidup tidak lagi gratis Sedikit keluar, penyakit sampar siap menindas
Benang harapan yang ditaburkan kemarin kini tandus dan kering Bagaikan hewan mati yang mengambang di atas kata-kata bahagiamu
Meski kulit Anda mulus, Anda akan terlihat lebih tua Masih sering memposting status. Tarianmu masih menenangkan
Apakah kamu termasuk orang yang disebut demikian?
Oh, aku malu melihat tulang-tulang tua Hati mereka masih muda Berlomba-lomba bangun pagi untuk menyongsong pagi hari sebelum matahari terbit Sapa tetangga dengan senyum ceria
Di masa-masa sulit, kita harus bersatu dan setara Namun sebaliknya, Anda akan kecewa Tak mau berharap tenggelam di sumur Kuna
Kami adalah generasi muda yang perlu bersatu meski dalam keadaan sedih
Kami adalah generasi muda yang harus tetap bangkit meskipun kami sedang sakit
Kami adalah generasi muda yang perlu bertumbuh bahkan ketika kami merasa lemah
Semangat sedan itu tidak akan pernah mati Mimpi tidak pernah pudar Karena apa yang hilang karena kecerobohan tidak dapat diperoleh kembali
3.
Jangan hanya membacanya
Tapi jangan tanya
Kemana perginya?
Apa yang diinginkan semua orang
Negara ini berkembang
Lima puluh tahun yang lalu
Itu ada dalam darah mereka
Loyalitas yang tak tergoyahkan
Tanpa ada penyerahan diri
Bahkan bagi orang yang tamak sekalipun
Hai teman-teman!
Ini adalah negara kita bersama
Hanya saja, jangan menaruh udang Anda di atasnya
Tunjukkan yang terbaik
Untuk seluruh Pancasila
4. Puisi Tafiq Ismail “Janji Pemuda” berjudul “Kami adalah pemilik sah demokrasi ini”.
Tidak ada pilihan lain
Kita harus melanjutkan
Karena berhenti atau mundur
Perangkat rusak
Apakah kita menjual iman kita?
Dalam pengabdian tanpa pamrih
Bagaimana kalau kita duduk di meja yang sama?
Dengan si pembunuh bertahun-tahun yang lalu
Di setiap kalimat yang diakhiri dengan
“Tuhan, apakah kamu peduli?”
Tidak ada pilihan lain
Kita harus melanjutkan
Kami adalah orang-orang di pinggir jalan yang bermata hitam
Angkat tangan Anda di halte bus dan bus sudah penuh
Kami adalah puluhan juta orang yang telah hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun
Terkena banjir, gunung berapi, kutukan dan hama
Dan coba tebak apa yang disebut kebebasan?
Kami tidak tertarik pada seribu slogan
Dan seribu terompet yang sunyi
Tidak ada pilihan lain
Kita harus melanjutkan
5. Puisi Inda Ladiya “Janji Pemuda” berjudul “Pemuda Masa Kini”.
Datanglah ke momen ini
Mengembalikan jejak sejarah waktu
Itu hilang dari waktu ke waktu
Hampir satu negara
Tidak, jangan kalau begitu
Karena perisai dan kekuatanmu
Membuat musuh marah
Namun apa yang terjadi di dunia saat ini?
Jeritan itu memekakkan telinga
Pesan kebenaran mulai menghilang
Sedih,
Tidak ada satu kata pun untuk menggambarkan Middle Earth
Bebas merdeka
Bisa jadi itu hanya sebuah kata
Wahai pemuda masa kini,
Sekilas digabungkan
Terbungkus dalam selimut keadilan
Di sebuah planet pulau di tengah perang saudara
Demikianlah rangkuman contoh puisi “Janji Pemuda” yang bisa Anda temukan Semoga inisiatif Janji Pemuda 2024 bisa menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi di era digitalisasi ya?
MG/Anastasia Visalya Karini