BAKU – Para pengambil kebijakan harus mendengarkan suara generasi muda ketika mempertimbangkan peran mereka dalam mengelola perubahan iklim. Bukti menunjukkan bahwa generasi muda telah mengambil beberapa langkah yang berdampak langsung pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
Hal tersebut diumumkan hari ini pada Konferensi Perubahan Iklim COP29 UNFCCC di Baku, Azerbaijan, Kamis (15 November 2024), bertajuk Aksi Pemuda untuk Masa Depan Global untuk Mempercepat Transisi Energi yang Berkeadilan. “Kami, generasi muda, perlu membangun kapasitas agar suara kami didengar,” kata Leyla Hasanova, Presidency COP29 Youth Climate Champion.
Gama Tohir, pendiri Bumi Village, mengatakan cara paling efektif agar suara generasi muda didengar adalah dengan mengambil tindakan positif. “Aktivitas generasi muda tidak boleh hanya tinggal di atas kertas,” ujarnya. Cara terbaik adalah berkontribusi pada aktivitas yang berdampak pada lebih banyak orang.”
Bumi Village merupakan inisiatif untuk mendorong masyarakat terpencil mengembangkan energi bersih. Gamma diluncurkan pada tahun 2015 di desa Siptagelar.
Gamma yang saat itu baru berusia 15 tahun memperkenalkan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMh) berkapasitas hingga 40 kilowatt. PLTMh dapat menunjang kebutuhan listrik hingga 75 rumah tangga dan pusat pendidikan generasi muda.
Kemudian inisiatif Desa Bumi terus dilaksanakan, kini ada Inisiatif Desa Bumi di Desa Liu Kalimantan Selatan, Desa Bankiling Kalimantan Selatan dan Desa Sukobubuk Pati Jawa Tengah. Pembangkit listrik tenaga surya telah dibangun di tiga desa tersebut. Inisiatif pembangunan pembangkit listrik kecil ini memiliki efek pengurangan karbon sebesar 130 ton per tahun.
Gamma bersyukur inisiatif Bumi Village telah memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti halnya Bankiling Village, listrik yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan produk olahan bawah tanah guna meningkatkan produktivitas masyarakat. “Pada tahun 2022, pendapatan masyarakat meningkat hingga 70% dengan menggunakan listrik dari PLTS yang sedang dibangun,” ujarnya.
Mereka bermitra dengan Asosiasi Energi Terbarukan untuk memperluas inisiatif Desa Bumi Gama, menciptakan sebuah inisiatif yang melibatkan generasi muda dari berbagai daerah di Indonesia.
Zagi Y. Berian, pendiri Asosiasi Energi Terbarukan, mengatakan hasil aksi iklim yang dilakukan oleh generasi muda harus ditiru untuk meningkatkan kepercayaan diri para pembuat kebijakan. “Kami akan memberikan bukti kepada pemerintah,” ujarnya.
Zagi menilai pesan yang ingin disampaikannya perlu disebarkan melalui berbagai media agar suara generasi muda dapat didengar. Ini mencakup media baru seperti podcast.
Sementara itu, Penasihat Iklim Pemuda Sekretaris Jenderal PBB Joyce Mendez telah mengambil langkah serupa dengan inisiatif Desa Bumi di hutan hujan Amazon. Menurut Joyce, elektrifikasi dengan menggunakan energi ramah lingkungan akan memberikan pendidikan yang lebih baik dan ketahanan pangan bagi masyarakat adat di hutan hujan Amazon.