LONDON – Luar angkasa merupakan tempat yang aneh dan sekali lagi sebuah fenomena membingungkan para ilmuwan. Sebuah satelit yang menghilang selama lebih dari 50 tahun berada ribuan mil jauhnya.
Baca juga – Bumi Subur, Planet Mars Siap Tanam Pohon
Sepertinya ada sesuatu yang memindahkannya dari tempat yang tepat. Satelit itu seharusnya menghabiskan hari-hari terakhirnya di tempat yang tenang di orbitnya, tetapi sebuah kejutan terjadi di Amerika Serikat.
Skynet-1A diluncurkan ke orbit geostasioner di Afrika Timur pada tahun 1969 dan digunakan oleh militer Inggris untuk komunikasi. Setelah misi selesai, pesawat ini dipindahkan ke tempat yang aman dari risiko tabrakan dengan pesawat lain yang tidak lagi beroperasi.
Namun menurut BBC, satelit tersebut berada pada posisi yang benar-benar baru dan diyakini diarahkan ke sana melalui instruksi misterius. Saat ini satelit tersebut berada di ketinggian 36.000 km di atas Amerika Tengah. Satelit yang tersisa berisiko bersentuhan dengan puing-puing luar angkasa lainnya.
Reporter BBC Jonathan Amos meneliti misi Skynet-1A dan mengatakan kemungkinan besar misi tersebut dilakukan pada tahun 1970-an.
Menurut laporan tersebut, Skynet-1A tidak mungkin berpindah ke lokasinya saat ini sendirian. Oleh karena itu, seseorang pasti telah mengirimkan suara satelit ke Barat.
Satelit ini dibangun di Amerika dan diluncurkan dengan roket Delta milik Angkatan Udara AS. Washington juga mengujinya sebelum memesannya ke Royal Air Force. Menurut beberapa dokumen, kendali Skynet-1A kembali ke Amerika Serikat pada bulan Juni 1977, BBC melaporkan.
Inilah saatnya bagi Amerika untuk mengubah sikapnya. Namun satelit GEO selalu berada pada titik yang sama di atas permukaan bumi. Namun trik terakhir membawanya ke AS ketika seharusnya ia pergi ke orbit yang lebih tinggi dan ke dalam bayangan orbit, di mana satelit yang salah berada.
Anomali tersebut mendorong Kementerian Pertahanan Inggris untuk terus memantau satelit tersebut untuk memastikan tidak terjadi serangan. Sampah luar angkasa telah menjadi masalah besar saat ini, dan para ahli memperingatkan bahwa yang penting adalah terjadi atau tidaknya kecelakaan luar angkasa.