JAKARTA – Jelang laga krusial melawan Timnas Jepang pada 15 November 2024, para pecinta sepak bola Tanah Air ramai mengingatkan pelatih Shin Tae-yong (STY) agar tidak bereksperimen dalam memilih pemain kunci. Suara-suara penggemar khususnya di media sosial menyerukan agar STY menurunkan tim terbaiknya tanpa rotasi yang diyakini akan membahayakan tim Indonesia.
Kritik tersebut muncul pasca kekalahan 1-2 melawan China di laga sebelumnya, di mana STY melakukan perubahan besar pada susunan pemain. Keputusan kontroversial seperti bangku cadangan Thom Haye dan pencoretan Elian Reijnders, serta penunjukan Asnawi Mangkualam sebagai kapten dinilai menjadi salah satu faktor kekalahan tersebut. Padahal, kekuatan lini tengah sangat penting bagi tim Garuda saat menghadapi tim kuat seperti Jepang yang saat ini memimpin Grup C dengan 10 poin tanpa kalah.
Suporter pun berharap STY tidak mengulangi kesalahan yang sama, apalagi Jepang sudah datang dengan persiapan yang matang. Tim Samurai Biru yang dipimpin Hajime Moriyasu bahkan menjalani latihan intensif di Jakarta mulai 11 November 2024. Beberapa bintangnya yang berlaga di Eropa, seperti Ritsu Doan dan Yuto Nagatomo, sudah siap tampil maksimal meski tampil maksimal. hanya bekerja dengan mudah. Pelatihan di hotel.
Indonesia yang saat ini berada di peringkat kelima Grup C harus berusaha keras jika ingin mengejutkan Jepang di Stadion Gelora Bung Karno. Kehadiran suporter fanatik di dalam stadion diperkirakan akan memberikan tekanan psikologis bagi tim tamu, namun tentunya kualitas pemain dan strategi yang tepat menjadi faktor utama.
Menjelang bentrokan dengan Jepang, nama-nama seperti Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On diharapkan bisa menjadi bagian dari starting XI. Thom Haye yang dikenal sebagai “profesor” lini tengah mampu melakukan umpan matang dan tembakan dari luar kotak penalti, terbukti dengan golnya ke gawang Filipina dan China di laga sebelumnya. Kehadirannya sangat penting untuk meredam dominasi lini tengah Jepang.
Di sisi lain, Nathan Tjoe-A-On memiliki stamina dan determinasi tinggi yang ditunjukkannya saat berjuang sepanjang laga melawan China. Gelandang Swansea City itu rela memberikan perlawanan keras dan mempertahankan lini tengah. Kekuatan Haye dan Tjoe-A-On diyakini mampu menjaga keseimbangan permainan dan menjadi andalan dalam strategi bertahan dan menyerang.
Formasi 3-4-3 yang biasa digunakan STY juga akan lebih kuat dengan Eliano Reijnders dan Calvin Verdonk menempati posisi sayap. Kedua pemain diaspora ini memiliki kecepatan dan naluri menyerang yang hebat serta bisa membantu di lini tengah saat dibutuhkan. Kombinasi keduanya diharapkan bisa memperkuat serangan dan pertahanan Indonesia saat menghadapi Jepang, negara yang terkenal dengan gaya permainan cepat dan bersih.
Keberhasilan PSSI mempercepat proses naturalisasi Kevin Diks menambah kekuatan pertahanan Indonesia. Bek FC Copenhagen tersebut dipastikan akan bermain melawan Jepang sehingga memberikan opsi tambahan bagi STY untuk memperkuat pertahanannya. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, mengungkapkan kehadiran Diks akan menjadi faktor penting bagi tim Garuda dalam misinya merebut poin dari Jepang.
Laga melawan Jepang bakal menjadi ujian berat bagi tim Indonesia, namun kini mereka menaruh harapan besar agar Shin Tae-yong berhenti bereksperimen dan mengeluarkan susunan pemain terbaiknya. Fans berharap tim Indonesia bisa berjuang keras dan meraih setidaknya hasil imbang melawan Jepang agar harapan mereka lolos ke Piala Dunia 2026 tetap hidup.