WASHINGTON — Penduduk kota Carolina Selatan diperingatkan untuk menjauhi monyet yang berpotensi menularkan penyakit setelah 40 monyet melarikan diri dari fasilitas penelitian terdekat.
Monyet-monyet tersebut entah bagaimana melarikan diri pada Rabu, 11 Juni 2024, dari Pusat Penelitian Primata Alpha Genesis di Yemasa, sekitar 60 mil (100 kilometer) barat daya Charleston.
“Perangkap telah dipasang di daerah tersebut dan Departemen Kepolisian Yemassee saat ini berada di lokasi kejadian menggunakan kamera pencitraan termal dalam upaya untuk menemukan hewan-hewan tersebut,” kata polisi.
“Warga diimbau menutup pintu dan jendela untuk mencegah hewan-hewan tersebut memasuki rumahnya,” jelas polisi.
Alpha Genesis menggunakan fasilitas Yemassee untuk membiakkan monyet untuk penelitian dan pengujian medis.
Situs web perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka menyediakan “produk primata dan layanan penelitian biologi”. Monyet-monyet tersebut kemudian digunakan dalam uji klinis untuk berbagai penyakit.
Tidak jelas apakah primata yang melarikan diri pada hari Rabu adalah subjek tes atau mungkin membawa penyakit menular.
Oleh karena itu, pihak berwenang menyerukan kehati-hatian khusus saat menangani hewan tersebut.
“Siapapun yang menemukan monyet itu tidak boleh menghubunginya, tapi hubungi polisi,” kata Departemen Sheriff Yemassee dalam sebuah pernyataan.
Baik polisi maupun Alpha Genesis belum mengidentifikasi jenis primata yang lolos. Perusahaan telah bekerja sama dengan monyet rhesus, kera, dan monyet capuchin.
Menurut surat kabar lokal Beaufour Post and Courier, ini adalah pelarian monyet massal kedua dari Alpha Genesis dalam waktu kurang dari satu dekade.
Pada tahun 2016, total 19 ekor kera hilang selama kurang lebih 6 jam sebelum ditangkap dan dikembalikan.
Pada tahun 2023, Alpha Genesis membuat kontrak dengan pemerintah AS untuk mengelola “Pulau Monyet”, sebuah koloni monyet di lepas pantai Carolina Selatan yang merupakan rumah bagi sekitar 3.500 primata.