JEPARA – Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP PKK) Jawa Tengah menggelar rapat konsultasi besar-besaran di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (12/3/2024).
Langkah tersebut berupa kerja sama dalam langkah-langkah sesuai Asta Cita dan mengintegrasikan langkah-langkah penyelesaian masalah, melalui gerakan orang tua asuh untuk mencegah stunting yang merupakan kerawanan.
Plt Ketua TP PKK Jawa Tengah Shinta Nana Sudjana mengatakan Genting sangat diperlukan untuk menghentikan stunting. Ingat, kasus TBC di Jawa Tengah masih ada 20,7 persen pada tahun 2023.
Oleh karena itu, ia mengajak para kader PKK Jabar untuk lebih giat menjalankan program Genting. Yang dapat menjadi orang tua asuh adalah seluruh unsur pemerintah sampai tingkat desa/kelurahan, BUMN, BUMN, perseorangan, LSM, masyarakat, swasta dan akademisi.
“Saya mengajak seluruh pimpinan tim penggerak PKK Kabupaten/Kota, setelah pulang dari rakor ini, segera melapor kepada bupati atau walikota dan ikut menggerakkan Genting menuju target 123.588 orang pada tahun 2025,” ujarnya.
Awalnya, Jateng menargetkan 1.000 anak asuh. Untuk itu, Shinta diminta memilih kecamatan dan kelurahan atau kabupaten yang kasus stuntingnya tinggi.
“Bagi Tim Penggerak PKK Provinsi, secepatnya melakukan kegiatan sosialisasi dan advokasi kepada seluruh elemen khususnya organisasi perempuan untuk melibatkan mereka secara aktif di Genting,” kata Shinta.
Plt Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, peran PKK sangat terasa di Bumi Kartini. Berkat kerja keras, kasus stunting di Jepara berhasil diturunkan.
“Peran PKK di Jepara sangat luar biasa dan terbukti mampu menurunkan penanganan stunting dari 3,52 persen atau 2.996 anak muda menjadi 3,28 persen atau sekitar 2.731 anak muda,” kata Edy meringkas pernyataan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Plt Ketua PKK TP Jateng mengunjungi pameran UMKM di Halaman Balaikota Jepara.