TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) gelombang keenam dari Lebanon sukses dilakukan. Evakuasi tersebut menyusul serangan Israel ke Lebanon dua pekan lalu.
Gelombang keenam meninggalkan Beirut pada 9 Oktober untuk 14 WNI dan tiba di Soetta kemarin 10 Oktober, kata Retno dalam rekaman video resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jumat, 11 Oktober 2024.
Menurut Retno, evakuasi selanjutnya dilakukan demi keselamatan WNI. Informasi tersebut, lanjut Retno, berdasarkan informasi dari KBRI Beirut atau KBRI Beirut.
“Kami melihat serangan Israel semakin intensif, bahkan di Beirut. KBRI kembali mendapat permintaan untuk mengevakuasi 14 WNI lagi. Evakuasi dilakukan melalui jalur udara di Beirut, Jeddah, Dubai, dan Jakarta,” ujarnya.
Retno mengatakan, masih ada 85 WNI lainnya di Lebanon berdasarkan laporan KBRI Beirut. Menurut KBRI Beirut, Indonesia belum mau mengevakuasi warganya ke Indonesia.
KBRI Beirut mencatat, saat ini jumlah WNI di Lebanon masih berjumlah 85 orang. Kebanyakan dari mereka adalah WNI yang menikah dengan WN Lebanon dan tidak ingin mengungsi, ujarnya.
Lebih lanjut, Retno memaparkan sebelumnya 2.-3. Sebanyak 40 WNI dan satu WNI berhasil dievakuasi ke Indonesia pada gelombang keempat dan kelima pada bulan Agustus. Sedangkan WNI yang kembali ke Tanah Air sebanyak 25 orang pada gelombang pertama hingga ketiga.
Menurut Retno, hingga 10 Oktober, jumlah WNI yang berhasil dievakuasi sebanyak 79 orang, ditambah satu orang Warga Negara Asing (WNA).
Pilihan Editor: Israel Akui Menyerang Dua Prajurit TNI UNIFIL di Lebanon
Israel membuka banyak putaran pertempuran, namun tujuan utamanya adalah membakar dan mengosongkan Gaza. Lanjutkan membaca
Bezalel Smotrich mengakui mimpinya untuk menciptakan negara Yahudi yang akan meluas hingga Suriah. Lanjutkan membaca
Netanyahu menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan bertindak sebagai “perisai manusia” bagi Hizbullah. Lanjutkan membaca
5 personel Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terluka akibat serangan pasukan Israel
Panglima TNI belum memerintahkan penambahan kekuatan militer yang ditugaskan pada Pasukan Sementara PBB di Lebanon atau UNIFIL. Lanjutkan membaca
Mahasiswa Indonesia Ungkap Alasan Menolak Evakuasi dari Lebanon. Lanjutkan membaca
Seorang WNI mengungkap situasi di Lebanon pasca serangan Israel dua pekan lalu. Lanjutkan membaca
Iran telah mengumumkan larangan perangkat komunikasi elektronik seperti pager dan walkie-talkie pada penerbangan komersial. Lanjutkan membaca
Sebanyak 34 negara kontributor UNIFIL meminta perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon
Israel diduga melakukan serangan bom uranium di Beirut, Lebanon. Bom jenis ini dilarang secara internasional Baca selengkapnya