JAKARTA – Kondisi alam Isfahan di Iran, tempat munculnya Dajjal di akhir zaman, menjadi perhatian banyak ilmuwan.
Mendengar istilah Yahudi Isfahan mungkin sebagian orang masih asing. Kelompok Yahudi ini sering dikatakan sebagai tentara masa depan Dajjal di hari kiamat.
Menurut keyakinan agama Islam, Dajjal akan muncul pada saat kiamat dan sebelum kiamat. Menurut banyak riwayat, seperti hadis-hadis yang diyakini umat Islam, Dajjal akan datang dengan pasukan yang sebagian di antaranya adalah orang Yahudi yang jumlahnya mencapai 70.000 orang.
Pada salah satu tanggal populer, Dajjal diyakini akan meninggalkan Ashbahan atau Isfahan juga. Wilayah ini merupakan bagian dari Iran, sekitar 440 kilometer selatan Teheran.
Merujuk sejarah di atas, banyak orang yang mengira tentara Dajjal sedang dibicarakan oleh kaum Yahudi Isfahan.
Isfahan adalah sebuah kota di Iran. Sebagai salah satu kawasan terpadat, lokasinya sekitar 440 km sebelah selatan Teheran.
Menurut Jerusalem Post, Isfahan terletak di jalur dari Teheran ke Teluk Persia. Kawasan ini dulunya dikenal sebagai rumah salah satu komunitas Yahudi tertua di Iran.
Jika dipikir-pikir, penduduk Yahudi di Isfahan pernah dikenal karena pengetahuannya dalam tata bahasa dan interpretasi Ibrani. Sekitar abad ke-12, populasinya diperkirakan mencapai 15.000 jiwa.
Saat itu, kehidupan juga sudah sangat maju. Namun kehadirannya semakin berkurang seiring berjalannya waktu.
Saat ini, kota Isfahan masih dihuni sekitar 1.500 orang Yahudi. Di sisa-sisanya, Isfahan.
Hadits ini dengan jelas menyebutkan nama kota yang terletak di tengah Iran yaitu Isbahan atau Isfahan yang artinya Dajjal dari Khorasani akan melewati Isfahan dan akan diikuti oleh tujuh puluh ribu orang.
Menurut Insight of Scientific, jejak peradaban manusia sudah ada di Khorasan ribuan tahun sebelum Masehi. Ketika Khorasan berada di bawah kekuasaan Persia Achaemenid, wilayah tersebut menjadi subyek perhatian dan kontroversi yang besar.
Saat ini Khorasan menjadi salah satu nama provinsi timur Iran. Khorasan Iran berbatasan dengan Turkmenistan di utara dan Afghanistan di timur. Selain itu, Khorasan berarti negeri matahari terbit dalam bahasa Farsi.
Khorasan, seperti pulau Socotri, adalah tempat persembunyian Dajjal. Hal ini diperkuat dengan hadits dalam Islam bahwa Dajjal berasal dari suatu daerah di sebelah timur bernama Khorasan.
Selain kedua tempat tersebut, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa beberapa tempat lain merupakan tempat persembunyian Dajjal. Dari sebuah pulau di Laut Arab hingga yang oleh sebagian orang disebut Lakshadweep.
“Dajjal keluar dari negeri yang di sebelah timur disebut Khorasan”. (HR Tirmezi). Utusan Tuhan, semoga Tuhan mengasihani dan menyelamatkannya, mengatakan dalam hadits lain: “Pasukan berbendera hitam muncul dari Khorasan.” “Tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan kemajuan mereka, dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem dan mengibarkan panji mereka di sana.” (HRT Turmidhi).
Dalam kedua hadis tersebut disebutkan kata “Khorasan”. Dr Siiaoki Abu Khalil mengungkapkan dalam Atlas Hadits Nabi bahwa Khorasan saat ini terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.
Peradaban manusia di Khorasan sudah ada sejak beberapa ribu tahun SM. Sejarah memberi tahu kita bahwa sebelum Alexander Agung mendominasi wilayah tersebut pada tahun 330 SM, Khorasan berada di bawah kendali Kekaisaran Persia Achaemenid. Sejak saat itu, Khorasan menjadi favorit para penguasa.