JAKARTA – Ada momen menarik dalam pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah dan Resepsi HUT Muhammadiyah ke-112 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Momen tersebut merupakan momen mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin disambut Presiden Prabowo Subianto meski Din tak duduk di depan kursi tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyinggung keberhasilan organisasi Muhammadiyah dalam melatih para pengurusnya untuk menyebarkannya ke mana-mana. Presiden Prabowo juga menyatakan, pegawai Muhammadiyah mayoritas adalah rakyat, termasuk pemerintah.

Tokoh Muhammadiyah yang disebutkan Prabowo antara lain adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang kini menjadi tokoh nasional. Dalam pidatonya, Prabowo menyebut Din yang merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 adalah teman lama.

“Pak Din Syamsuddin adalah teman lama saya waktu masih muda, sekarang masih muda,” kata Prabowo di hadapan ribuan anggota dan pimpinan Muhammadiyah, Rabu (4/12/2024).

Meski dipersilakan duduk di depan oleh Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Din Syamsuddin memilih duduk di baris keempat. Namun Presiden Prabowo masih bisa melihat Din duduk di belakangnya.

Alasan Din memilih duduk di barisan belakang karena kini menjabat sebagai Ketua Cabang Muhammadiyah dan berstatus pengamat. Din bukan anggota aktif Tanwir Muhammadiyah.

“Sebenarnya Pak Prabowo Subianto sudah lama menjadi teman saya. Pada tahun 1992, beliau ikut mendirikan Pusat Kajian dan Pengembangan Kebijakan (CPDS), sebuah lembaga yang berupaya mendekatkan umat Islam dengan rezim Soeharto dan ABRI. dipercaya menjadi sutradara dengan Pak Prabowo sebagai “” Silaturahmi terus berlanjut hingga saat ini, dan di tahun 2019 saya mendukung Capres Prabowo Subianto, “kata Din. Syamsuddin.

Meski keduanya kerap berbeda pendapat, namun persahabatan mereka tak pernah berakhir. Kini, setelah Prabowo berkuasa sebagai Presiden RI, wajar jika Din Syamsuddin mendukungnya.

“Sahabat yang baik adalah yang tidak segan-segan mengkritik sesuai prinsip berkata baik meski pahit. Dan ada pula sahabat yang menerima kritik meski seperti pil yang menyakitkan,” kata Din.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *