Jakarta – Calon mahasiswa kedokteran perlu mengetahui apa itu dokter penumpang dan dokter residen. Jangan salah, artikel ini mengulas dua jenjang penting pendidikan kedokteran.
Mempelajari kedokteran membutuhkan waktu yang lama, karena profesi kedokteran memerlukan keterampilan yang sangat tinggi, tanggung jawab yang besar dan pemahaman yang mendalam tentang tubuh manusia, penyakit dan pengobatannya.
Baca juga: Siapa Ibunda Lady Aurelia Pramesti yang Terlibat Penganiayaan Dokter Koa di Palembang? Ternyata dia bukan sembarang gambaran
Langkah-Langkah Menjadi Dokter Dibutuhkan waktu 6-7 tahun untuk menjadi dokter umum dan lebih dari 10 tahun untuk menjadi dokter spesialis.
Belakangan ini banyak masyarakat yang mencari perbedaan antara dokter residen dan dokter residen pasca penganiayaan dokter residen di Palembang, Sumatera Selatan. Korban adalah pengelola asrama mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri).
Baca juga: Mahasiswa FK Unsri Profil Mahasiswa FK Unsri Lady Aurelia Pramesti di Palembang Sopir Pukul Kepala Dokter Koasi
Penyerangan terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) karena adanya program keamanan. Lady Aurelia Pramesti, mahasiswi kedokteran Unsri, tidak bisa menemukan jadwal shift di RSUD Fatima Palembang.
Perlu diingat bahwa asisten dokter adalah mahasiswa kedokteran yang mengambil program profesi yang ditugaskan di rumah sakit dan bekerja langsung dengan pasien sebagai asisten dokter.
Baca Juga: Kuat! Keluarga dokter Koa yang mengungsi di Palembang menolak menerima perdamaian.
Untuk membantu Anda memahami perbedaan antara magang dan residen di kelas kedokteran ini, berikut 7 perbedaan keduanya, seperti dijelaskan di halaman pendidikan kedokteran.
7 perbedaan residen dan dokter residen 1. Tingkat pendidikan
COAS: Mahasiswa Pendidikan Profesi Kedokteran yang baru saja menyelesaikan gelar sarjana kedokteran dan sedang menjalani pelatihan klinis di rumah sakit. Mahasiswa Cosi dikenal sebagai dokter muda karena belum mendapatkan gelar doktor.
Residen: Seorang dokter umum yang telah lulus dari profesi kedokteran dan memperoleh gelar doktor. Mereka yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Khusus (PPDS).
2. Tahun pendidikan
Co-op: 1,5-2 tahun di beberapa departemen atau stasiun, bergilir selama 2-8 minggu.
Residen: 2-5 tahun praktik dasar dalam spesialisasi yang diambil di departemen
3. Tanggung Jawab dan Tanggung Jawab Qoas: – Jalankan hanya instruksi yang diberikan oleh dokter konsultan atau atasan yang bertugas dan Anda tidak akan bertanggung jawab secara perdata atas kesalahan apa pun.
Residen : Melakukan kegiatan klinis rutin mulai dari pemeriksaan dan kunjungan pasien, melakukan kegiatan diagnostik dan diagnosa, melakukan penelitian dan laporan kasus, serta berkonsultasi dengan dokter senior.
4. Konselor atau supervisor
COAS: Disutradarai oleh konsultan/spesialis dan diawasi oleh dokter residen.
Residen : Dipimpin dan diawasi oleh seorang konsultan/dokter spesialis
5. gelar yang diperoleh
Coas: P.D. Itu tertulis sebelum namanya. Misalnya, Dr. Pondok
Penduduk : Gelar SP. Singkatan peminatan mengikuti sesuai program yang berlaku. Misalnya, Dr. Sobat, S.p.A. (Dokter Anak).
6. Investigasi
COAS: Mengikuti Uji Kemahiran Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang dilaksanakan 4 kali dalam setahun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Materi ujian terdiri dari ujian CBT dan ujian OSCE.
Residensi: Lulus ujian kualifikasi nasional yang diselenggarakan oleh masing-masing dewan dokter spesialis sesuai dengan anggaran rumah tangga masing-masing dewan. Materi ujian meliputi ujian tertulis online dan ujian OSCE.
7. Pendidikan lanjutan
Coase: Mengikuti program pelatihan untuk mendapatkan surat tanda registrasi (STR) untuk berpraktik sebagai dokter umum. Anda kemudian dapat melanjutkan studi menjadi dokter spesialis atau mengambil gelar Master (S2).
Residen : Dapat menempuh pendidikan lanjutan pada program sub spesialis atau magister (S2).