DEPOK – Laporan terbaru Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menetapkan bahwa konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) telah mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Hal ini berpotensi meningkatkan rata-rata suhu udara global sebesar 1,5 derajat Celcius dalam satu hingga lima tahun ke depan.
Upaya pencegahan pemanasan global dapat dimulai dari berbagai ruang lingkup dan tingkatan, termasuk di tingkat kelembagaan.
“Hal-hal konkrit harus mulai diterapkan untuk mengurangi kenaikan rata-rata suhu global. Mitigasi harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang membantu mencapai tujuan global dengan tetap menjaga transparansi,” kata Direktur Utama Mutuagung Lestari, Arifin Lambaga dalam keterangannya, Kamis (7) / 11/2024).
Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh institusi baik pemerintah maupun swasta adalah dengan melakukan validasi dan verifikasi proyek berdasarkan ISO 14064-2.
ISO 14064-2 merupakan bagian dari standar ISO 14064 yang berfokus pada pengukuran, pemantauan, dan pelaporan hasil pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) atau peningkatan emisi gas rumah kaca.
“Standar ini mendefinisikan persyaratan dan memberikan panduan bagaimana merencanakan, melaksanakan dan mengelola proyek GRK yang bertujuan untuk mengurangi emisi, seperti proyek efisiensi energi, atau menyerap GRK, seperti proyek penanaman pohon,” jelas Arifin tentang ISO 14064-2.
Lanjutnya, penerapan ISO 14064-2 memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan. Standar ini meningkatkan transparansi dan kredibilitas laporan emisi perusahaan di mata pemangku kepentingan.
“Hal ini penting agar setiap klaim penurunan emisi dapat dibuktikan dan dipercaya,” jelasnya.
Selain itu, ISO 14064-2 membuka peluang bagi perusahaan untuk berpartisipasi dalam pasar karbon. Standar ini juga memfasilitasi penerapan teknologi hijau dan efisiensi energi yang dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Arifin menegaskan, ISO 14064-2 tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga bagi kelangsungan bisnis.
“Standar ini mendorong perusahaan untuk berkontribusi terhadap pengurangan emisi global, sekaligus membuka peluang peningkatan daya saing melalui efisiensi energi dan adopsi teknologi ramah lingkungan,” tutupnya.