TEMPO.CO, Jakarta – Wisatawan di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, banyak memiliki tempat makan khusus wisatawan. Salah satunya adalah EMME Rengginang Bu Yatin di kota wisata Wanurejo. UKM di Rengginang ini tidak hanya menjadi tempat berproduksi dan berjualan saja, namun juga bisa menjadi tempat yang banyak dikunjungi wisatawan. Namanya Pawon Simbok.

Tempo bersama berkesempatan melakukan Atourin’s Fam Trip Borobudur Trail of Civilization pada akhir Agustus 2024. Sesuai dengan namanya, Pawon Simbok merupakan dapur pembuat rengginang renyah yang terkenal di Bu Yatin. Rumah ini memiliki dinding kayu dan batu bata khas rumah Jawa. Terdapat beberapa area yang bisa dimasuki pengunjung, yaitu area relaksasi di tengah, toko oleh-oleh di kiri dan kanan, serta dapur di belakang. Proses pembuatan rengginang

Pengunjung tidak hanya bisa melihat proses pembuatan rengginang saja, namun juga bisa mencobanya dengan bergabung bersama petugas yang berada di tengah ruangan. Rengginang terbuat dari beras ketan yang dimasak terlebih dahulu.

Mudayati, salah seorang pekerja, mengajari pengunjung cara membuat rengginang dari awal. Katanya, ketan sebaiknya direndam selama dua jam lalu ditiriskan sebelum dikukus dua kali. Saat mengukus pertama kali, ketan harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikeluarkan. Setelah itu masukkan bumbu ketan yang sudah matang dan tuang air panas ke dalamnya, lalu aduk hingga menjadi aronan.

“Sal rengginang hanya dibumbui bawang putih, udang, dan garam, sedangkan rengginang manis dibumbui gula dan garam,” ujarnya.

Lalu aronannya dikukus kembali. “Lakukan dua kali, kukusan pertama harus benar-benar matang agar mengembang saat digoreng,” kata Mudayati.

Setelah keduanya matang, ketan siap dimasak. Jenis rengginang ada dua, yang pertama berbentuk bulat dengan bagian tengahnya berbentuk cawan, yang kedua berbentuk bulat seperti bola kecil yang disebut jumputan atau lato-lato.

Ketan dikukus dalam tungku persegi serbuk gergaji selama 1,5 jam. Ini akan mengurangi air sekaligus mengeluarkan aroma yang unik. Proses pengeringan berlanjut selama dua hari.

Setelah kering, rengginang siap digoreng. Di belakang Pawon Simbok terdapat tungku kayu untuk menggoreng. Namun hari itu hanya satu kompor yang digunakan.

“Digoreng di atas kayu karena rasanya lebih enak, baunya berasap,” kata Mudayati. Penyakit Rengginang Bu Yatin

Rengginang Bu Yatin terkenal dengan kue-kuenya. Sayangnya rengginang ini tidak bisa ditemukan di toko lain selain Pawon Simbok. Oleh karena itu, wisatawan sebaiknya datang langsung saat mencicipi rengginang ini.

Di Rumah Pawon terdapat toples rengginang dan makanan lezat lainnya untuk dicicipi pengunjung. Jika Anda suka dan ingin membelinya sebagai oleh-oleh, ada dua toko di kiri dan kanan. Harga sekotak rengginang mulai dari Rp 15.000.

Pilihan Editor: Kegembiraan Berwisata Desa dengan VW Safari di Borobudur

BIOSFERUN 2024 membawa ide yang lebih baik dan fokus pada promosi kawasan biologis yang kaya akan keanekaragaman hayati. Baca selengkapnya

Tim ITB dan Walikota Nggayu berharap dapat melanjutkan kerjasama ini hingga menjadi komunitas hiburan di kawasan timur Indonesia. Baca selengkapnya

Lombok memiliki beragam pilihan barang tradisional mulai dari makanan, pakaian hingga oleh-oleh. Baca selengkapnya

Rekonstruksi Candi Borobudur dilakukan dengan berbagai cara untuk memperkuat unsur warisan, budaya, dan spiritual. Baca selengkapnya

Budaya alam kota wisata ini meluas ke berbagai penjuru, menawarkan keindahan alam saat mencoba menjadi petani dan bertani. Baca selengkapnya

Pasar Beringharjo, surganya wisatawan yang mencari produk di Yogyakarta, kini telah tersedia di pasar tersebut. Baca selengkapnya

Pada PON XXI Aceh dan Sumut, Menara Bolu menjadi hadiah resmi atau souvenir resmi acara besar tersebut. Baca selengkapnya

Saat anda berkunjung ke semarang jangan lupa untuk membeli produk tradisional semarang ini. Ada kecambah gulung, isi perut wingko, dan tahu pong. Baca selengkapnya

Jika anda berlibur ke bandung, anda bisa membeli beberapa macam bumbu tradisional bandung. Ada bir, oncom, cireng bahkan angklung. Baca selengkapnya

Desa Keciput Belitung yang dahulu terkenal dengan wisata pantainya, kini perkembangannya terlihat baik. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *