JAKARTA – Fenomena mobil listrik hanya parkir di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) kini sedang marak terjadi. Hal ini menyulitkan mobil listrik lain untuk menggunakan baterainya.
PT PLN (Persero) mengaku mengetahui fenomena tersebut sering terjadi di beberapa SPKLU, khususnya di fasilitas umum. Namun PLN telah bekerja sama dengan beberapa mitra untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN Ririn Rahmawardani mengatakan pihaknya menggandeng mitra dalam pendirian SPKLU di Indonesia. Keluhan mengenai penyalahgunaan fasilitas tersebut telah memicu perdebatan dalam beberapa bulan terakhir.
“Kalau kita ngobrol dengan rekanan, ini juga jadi masalah. Bukan karena antriannya, tapi karena dia pakai lahan. Itu jadi pintu masuk buat kita,” kata Ririn Rahmawardani di Batavia, Selasa (10/12/2024). ).
Seperti diketahui, SPKLU biasanya berlokasi di area parkir umum sehingga mudah dijangkau oleh pengguna mobil listrik. Namun, pemilik mobil listrik terkadang memarkir kendaraannya dalam waktu lama, meski baterainya sudah terisi.
Ririn menjelaskan, notifikasi “Saya telah menyelesaikan serangan” sebenarnya muncul di aplikasi, namun tidak semua pelanggan mematuhinya. Hal inilah yang membuat antrean pengisian kendaraan listrik mengular.
“Kita pendekatan misalnya (notifikasi) notifikasinya sudah selesai yaitu. Sudah ada di PLN mobile. Tapi yang jadi pertanyaan masyarakat mau atau tidak. Masukan-masukan itu akan kita pertimbangkan sebagai penyempurnaan pengalaman pelanggan,” tuturnya . .
Sebelumnya, di media sosial, sebuah mobil listrik terparkir di kawasan SPKLU tanpa ada insiden. Seorang pengguna mobil BYD yang memposting hal tersebut menyayangkan sikap pemilik kendaraan listrik.