TEMPO.CO, Jakarta – Di tengah ramainya pemberitaan mengenai pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan digelar November mendatang, sebuah objek wisata baru diluncurkan di Washington DC. Objek wisata ini akan mengajak pengunjung untuk merasakan salah satu kantor paling terkenal di dunia, Oval Office di Gedung Putih.
Oval Office adalah kantor Presiden Amerika Serikat. Area kerja ini akan menampilkan “The People’s House: A White House Experience” yang akan dipresentasikan pada Senin, 23 September 2024. Mirip dengan yang pertama, mencakup semua fitur seperti meja, kursi berlengan, bahkan Alkitab keluarga. di lantai. meja samping. Pendidikan yang Menarik
Menurut Fox 5, “The People’s House: The White House Experience” dimulai oleh White House Historical Association sebagai atraksi wisata edukasi.
“Fasilitas imersif yang pertama di jenisnya ini akan menceritakan kisah Mahkamah Agung, warganya, dan orang-orang yang berdedikasi terhadap pekerjaan mereka dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya,” kata kelompok itu secara online.
Terletak satu blok dari Gedung Putih di Washington DC, pusat tiga lantai seluas 33.000 kaki persegi ini menampilkan pameran dan pajangan interaktif. Sorotannya meliputi model Gedung Putih berskala besar, replika Taman Mawar, dan replika Ruang Oval berskala penuh.
Laporan tersebut menambahkan bahwa ketika presiden terpilih dilantik, interiornya akan didekorasi ulang agar sesuai dengan Ruang Oval mereka untuk memastikan pertunjukan selalu diperbarui. Ini gratis untuk diakses
Diketahui bahwa tidak semua orang memiliki akses ke Oval Office yang sebenarnya. Hanya segelintir orang saja yang berkesempatan mengunjungi tempat ini. Namun, siapa pun dapat mengunjungi Ruang Oval dan mencalonkan diri sebagai presiden.
Stewart McLaurin, Presiden White House Historical Association, juga menjelaskan bahwa pengunjung akan dapat duduk di kursi presiden, menerima telepon dari para pemimpin dunia, bahkan berfoto. Pengunjung dapat merasakan ruang seperti yang dilakukan presiden, duduk di sofa atau kursi di belakang meja terkenal, dan mendapatkan pengalaman mendalam yang menghidupkan sejarah Gedung Putih.
Dekorasi ruangan, termasuk wallpaper, tirai, dan furnitur, persis seperti yang terlihat di Oval Office saat ini.
Di luar Ruang Oval, pusat pendidikan ini memiliki teater imersif yang menggunakan teknologi untuk mengangkut pengunjung ke berbagai ruangan di Gedung Putih setiap lima menit. Pengunjung dapat menggunakan karya seni dan furnitur di berbagai ruangan dan mempelajari cerita di balik lokasi tersebut.
Fasilitas baru ini dirancang untuk melengkapi tur Gedung Putih karena akses ke Gedung Putih dibatasi. Tiket masuknya gratis dengan sekitar 800 pengunjung per hari.
Rubah 5 | WAKTU INDIA
Pilihan Editor: Tur Sejarah Keuangan Amerika Sri Mulyani di sela-sela pertemuan IMF Bank Dunia
Top 3 Berita Dunia Senin 14 Oktober 2024 diawali dengan pengerahan “baterai THAAD dan sekelompok tentara Amerika di Israel Baca Selengkapnya
Kamala Harris dinyatakan cukup fit untuk memimpin Amerika Serikat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada April 2024. Baca Selengkapnya
Kawasan Rose Garden Gedung Putih pertama kali dibuat pada tahun 1903 sebagai taman bergaya kolonial oleh Ibu Negara Edith Roosevelt. Baca selengkapnya
Jusuf Kalla menyebutkan tiga orang penting yang bisa menghentikan konflik Israel-Palestina, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menegaskan negaranya mendukung serangan Israel ke Lebanon
Hizbullah telah mengumumkan kematian pemimpinnya, Hassan Nasrallah. Apa yang dikatakan statistik dunia tentang peristiwa ini? Baca selengkapnya
George Clooney dan Brad Pitt mengharapkan kemenangan Kamala Harris menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 pada 5 November. Baca selengkapnya
Badan Intelijen Pusat (CIA) sering disamakan dengan Biro Investigasi Federal (FBI). Apa perbedaan antara keduanya? Baca selengkapnya
Tersangka yang diduga berusaha membunuh Donald Trump di lapangan golf telah diidentifikasi sebagai Ryan W Routh, 58 tahun. Apa motifnya? Baca selengkapnya
Gedung Putih menegaskan warga negara Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat