JAKARTA – Kantor Kejaksaan Jakarta (Kedjati) Jakarta mencari di kantor budaya DKI Jakarta dan di beberapa tempat lain, Rabu (18.12.2024). Pencarian ini adalah bagian dari investigasi terkait korupsi yang dapat diprediksi dalam kegiatan yang didanai oleh anggaran budaya Jakart pada tahun 2023, senilai 15 miliar rp.

Pencarian dilakukan setelah kantor jaksa penuntut Jakarta meningkatkan status investigasi pada tahap investigasi pada 17 Desember 2024. Ini didasarkan pada manajer perintah investigasi untuk Kantor Kantor Khusus Jakarta Wilayah Khusus. 12.01.2024.

“Penyelidik menemukan acara kriminal untuk operasi, dan pada 17 Desember 2024 itu dimodernisasi pada tahap investigasi,” kata kepala informasi hukum Jakarta Siakart Hasiban, Rabu (18.12.2024).

Investigasi yang dapat diprediksi ini telah dilakukan sejak November 2024. Atas dasar hasil pengumpulan dan informasi data, instruksi tentang dokumen kriminal dalam melakukan kegiatan dengan anggaran kantor budaya Jakarta telah terungkap.

Siakhron mengatakan bahwa ia dibahas di lima tempat di lima tempat, yaitu: Departemen Kebudayaan DKI Jakarta, Galan Gothot Subroto, Desa Kuningang Timur, Area Setyabudi, Jakarta Selatan.

Kemudian di kantor EO GR Pro di Galan Duren 3, Jakarta Selatan. Berikutnya di rumah untuk Jalan H Raisan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. House Kemuning -Street, Matrans, Jakarta Timur dan House of Zabaria Street, Kebon Eruk, Jakarta Barat.

Para peneliti telah menyita beberapa laptop, ponsel, komputer, dan flash drive dari sejumlah pencarian.

“Selain itu, ada analisis forensik, juga menyita uang, beberapa dokumen dan file penting lainnya untuk membuat cahaya peristiwa kriminal dan meningkatkan bukti dalam kasus CVO,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *