TEMPO.CO, Yogyakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengungkap adanya peristiwa shadowless day di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang akan berlangsung pada Oktober 2024.
Hari tanpa bayangan adalah istilah yang mengacu pada kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada pada titik tertingginya yang terjadi di Indonesia pada berbagai waktu antara bulan September hingga Oktober.
Di wilayah DIY yang mencakup lima kabupaten/kota, akhir pekan ini diprediksi terjadi hari tanpa bayangan, yakni Sabtu-Minggu, 12-13 Oktober 2024.
Durasi siang hari tanpa naungan memang singkat, sekitar 30 detik, namun suhu udara akan terasa lebih tinggi atau hangat dari biasanya, kata René Kraningtius, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Rabu, 9 Oktober 2024. Rencana acara untuk hari tanpa naungan
Rainey menjelaskan, di Slayman Regency misalnya, peristiwa shadowless day diperkirakan akan terjadi lebih awal, yakni pada Sabtu, 12 Oktober pukul 11.25 WIB.
Sedangkan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kulon Prago, dan Gunungkidul akan mengalami fenomena tersebut pada waktu berbeda keesokan harinya, yakni Minggu, 13 Oktober.
Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Gunungkidul pada pukul 11.23 WIB, disusul Kota Yogyakarta dan Bantul pada pukul 11.24 WIB, serta Kabupaten Kulon Progo pada pukul 11.25 WIB.
BMKG Yogyakarta meminta masyarakat tidak perlu khawatir atau panik dengan kejadian yang sering terjadi karena letak geografis Indonesia. Posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat peristiwa ini bisa terjadi dua kali dalam setahun. Hal ini tidak berlangsung lama, hanya saat matahari berada di garis khatulistiwa yang biasanya terjadi pada tanggal 23 September dan 21 Maret.
Fenomena ini terjadi ketika posisi Matahari tepat berada di titik tertinggi di langit atau deklinasi Matahari sama dengan garis lintang pengamat, ujarnya.
Peristiwa terpenting terakhir, lanjutan hujani, terjadi karena bidang rotasi bumi tidak sama persis dengan bidang revolusi bumi. Dengan demikian posisi matahari dari bumi berubah antara 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan sepanjang tahun. Hal ini juga biasa disebut gerak diurnal semu matahari.
Bagi yang ingin merasakan momen hari tanpa naungan, disarankan untuk berada di luar atau di tempat yang luas ketika waktu yang diperkirakan tiba. Usahakan mencari lokasi yang tidak dikelilingi pepohonan atau gedung-gedung tinggi yang akan menghalangi saat hal ini terjadi. “Selama cuaca cerah, tidak mendung atau hujan, tubuh kita bisa mendapat sinar matahari,” kata Rennie.
Pilihan Editor: 4 Agenda Seru Yogyakarta di Bulan Oktober hingga Wayang Jogja Night Carnival
Prakiraan cuaca BMKG memberikan penjelasan mengapa akhir-akhir ini suhu panas dan lembab, bahkan pada sore dan malam hari. Baca selengkapnya
Hari tanpa naungan di Indonesia belum berakhir. Peristiwa matahari puncaknya pada 21 Oktober 2024 masih terjadi di Baa, NTT. Baca selengkapnya
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini pada 16-17 Oktober 2024 terhadap gelombang tinggi yang mungkin terjadi di berbagai wilayah perairan. Baca selengkapnya
BMKG memperingatkan perkembangan cuaca yang dinamis pada masa transisi Top 3 Techno, Rabu 16 Oktober 2024 Artikel utama. Baca selengkapnya
BMKG memperkirakan cuaca di Jakarta akan tetap berawan sepanjang Rabu, 16 Oktober 2024. Potensi hujan terjadi di wilayah Depok dan Bekasi pada sore hari. Baca selengkapnya
Bagaimana isu kesehatan mental dibahas dalam wisuda Jogja Film Academy dan tugas akhir berbagai wisudawan? Baca selengkapnya
Upacara wisuda Akademi Film Yogaja digelar di Bioskop Empire XXI, Kota Yogyakarta. Baca selengkapnya
Kampanye terbuka akan dilaksanakan di Kota Yogyakarta pada tanggal 3 November, 7 November, dan 23 November 2024. Baca selengkapnya
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengoptimalkan 25 desa wisata di kota Yogyakarta. Baca selengkapnya
Kawasan Kesehatan Taman Pintar Yogyakarta akan menampilkan materi edukasi terkini terkait farmasi. Baca selengkapnya