TEMPO.CO, JAKARTA – Sirene alarm berbunyi di kawasan dekat Tel Aviv, Israel, setelah roket yang ditembakkan milisi Houthi Yaman menghantam kawasan itu pada Minggu, 29 September 2024. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah mencegat roket tersebut. Serangan Houthi ini merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon, tewas dalam serangan udara militer Israel di Lebanon pada Jumat malam, 27 September 2024. Serangan Israel kali ini menyasar markas besar Hizbullah, tempat Nasrallah bermarkas, di ibu kota Lebanon. Beirut, sekitar 212 kilometer jauhnya. Dari Tel Aviv.
“Houthi Yaman kembali menembakkan roket ke Israel, membahayakan warga sipil di Israel tengah,” kata IDF dalam laporan resminya X. “Hari ini, Pasukan Pertahanan Udara IDF berhasil mencegat sebuah roket di luar wilayah Israel.”
Menurut kantor berita Saba Yaman, rudal tersebut dilaporkan dicegat oleh sistem pertahanan udara Arrow. Sistem ini dapat mencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah dalam radius 200 km.
Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke Israel pada Minggu 29 September 2024 waktu setempat. Salah satunya adalah rudal hipersonik Palestina 2 yang ditembakkan ke bandara Jaffa, yang oleh Israel disebut Ben Gurion. Rudal tersebut dikatakan memiliki jangkauan 2.150 km.
Dalam sepekan terakhir, kelompok Houthi telah beberapa kali menyerang Israel. “Selama seminggu terakhir, warga Israel menggunakan sirene sebagai alarm,” kata IDF. “Lebih dari satu juta anak-anak, perempuan dan laki-laki melarikan diri ke tempat penampungan di Israel utara pagi ini.”
Pemimpin Houthi Saeed Abdul Malik al-Houthi menyatakan Yaman tidak akan segan-segan mendukung Lebanon dan Hizbullah dalam melawan serangan Israel. “Selama agresi terhadap Gaza terus berlanjut, semua lini pendukung akan tetap aktif dan upaya AS dan Israel untuk menghentikan mereka tidak akan pernah berhasil,” kata Abdul Malik.
Pilihan Editor: Bagaimana milisi Houthi menguasai Gaza kedua di Yaman di Lebanon selatan Tanggapan terhadap kematian Hassan Nasrallah Milisi Irak menyerang pelabuhan Israel Rusia bantah membunuh Hassan Nasrallah
Israel tidak memiliki rencana perang di Gaza dan sekarang di Lebanon, namun berusaha untuk “menerapkan realitas keamanan baru di seluruh wilayah”. Baca selengkapnya
Paris telah menyerukan gencatan senjata antara Hizbullah Israel dan diakhirinya ekspor senjata yang digunakan Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon. Baca selengkapnya
AS telah meminta Israel untuk mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza pada bulan depan. Baca selengkapnya
WNI menuturkan, sejak Agustus 2024, situasi di Lebanon semakin parah akibat aksi bom Israel. Serangan tersebut mencapai ibu kota Beirut. Baca selengkapnya
Pemerintah Jepang mengutuk serangan Israel terhadap personel UNIFIL. Baca selengkapnya
Saat bertemu dengan Perdana Menteri Prancis Emmanuel Macron, Netanyahu menolak gencatan senjata dengan Hizbullah. Baca selengkapnya
AS mengatakan Israel harus memperbaiki situasi di Gaza dalam waktu 30 hari. Jika tidak, bantuan militer dari Amerika akan dihentikan. Baca selengkapnya
Shaban al-Dalu adalah seorang pemuda Palestina yang kematiannya diikuti oleh seluruh dunia setelah Israel mengebom tendanya.
Drone yang diluncurkan dari Lebanon menembus langit Israel. Sirene berbunyi. Baca selengkapnya
Analisis terbaru yang diterbitkan oleh Haaretz mengklaim bahwa Israel semakin sulit menjelaskan tindakan Hizbullah. Baca selengkapnya