TEMPO.CO, Jakarta – Kratom merupakan tanaman yang sudah menjadi bagian dari budaya dan kehidupan masyarakat adat Asia Tenggara. Selama berabad-abad, masyarakat telah menggunakan kratom sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Sejak awal abad ke-19, masyarakat adat Kalimantan telah memanfaatkan daun tanaman kratom sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan secara turun temurun. Orang biasanya mengonsumsi daun kratom dengan cara dikunyah, direbus, dan diasapi seperti rokok.

Daun kratom juga dipercaya dapat meningkatkan motivasi kerja dan meningkatkan ketahanan fisik. Rebusan daun kratom meredakan diare, kelelahan, nyeri otot, batuk, menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan energi, meredakan nyeri, mengobati insomnia, kecemasan dan depresi, serta bersifat antidiabetes dan antimalaria.

Kratom pertama kali digunakan oleh masyarakat Melayu (Malaysia) pada tahun 1863 sebagai pengganti candu. Sejak itu, kratom telah digunakan sebagai pengganti kecanduan opiat, yang merupakan masalah di Asia.

Karena tanaman kratom ini mengandung bahan aktif mitragynine, kratom dapat menggantikan kecanduan opiat. Selain itu, penggunaan kratom secara teratur dalam dosis tertentu dapat digunakan untuk meningkatkan toleransi terhadap efek opioid atau menggantikan pengobatan kecanduan opioid.

Karena beragam manfaatnya, kratom banyak diekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Tanaman kratom ini dinilai menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan di Kalimantan.

Berdasarkan data BPS yang dihimpun Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kratom Indonesia turun dari $16,23 juta pada tahun 2018 menjadi $9,95 juta pada tahun 2019. Nilai ekspor Kratom kembali meningkat pada tahun 2020 menjadi $13,16 juta dan terus berlanjut. Hingga tahun 2022. Kinerja ekspor yang positif ini akan terus berlanjut. Pada Januari hingga Mei 2023, nilai ekspor kratom Indonesia meningkat 52,04 persen mencapai US$7,33 juta.

Namun jika dosisnya tidak tepat, efek samping penggunaan kratom bisa sangat berbahaya hingga menimbulkan efek adiktif layaknya narkoba.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | ANTARA |AGUNG SEDAYU | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA | HAN REVANDA PUTRA Pilihan Editor: Untuk meningkatkan nilai dan menjamin kepastian hukum, pemerintah mengizinkan ekspor Kratom

ASEAN diharapkan dapat berperan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara berpengaruh di dunia. Baca terus

Badan PBB UNODC telah menerbitkan laporan tentang jaringan kriminal di Asia Tenggara yang menggunakan Telegram untuk kegiatan kriminal. Baca terus

Grand Voyage ini akan menjadi kali pertama Celebrity Cruises dari Alaska ke Asia Tenggara setelah sekian lama.

Jess No Limit adalah YouTuber Asia Tenggara pertama yang memiliki lebih dari 50 juta pelanggan. Baca terus

Mech Dara, seorang reporter pemenang penghargaan yang dikenal karena menyelidiki korupsi lokal dan perdagangan manusia, telah ditangkap oleh polisi militer Kamboja. Baca terus

Asia Tenggara saat ini merupakan salah satu pusat perdagangan LNG terbesar di dunia. PT Pertamina International Shipping (PIS) siap memanfaatkan momentum ini untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Baca terus

Shopee dan SeaMoney menawarkan lowongan kerja melalui Graduate Development Program (GDP). Terbuka untuk semua jurusan sarjana dan pascasarjana. Baca terus

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah menandatangani undang-undang pernikahan sesama jenis yang secara resmi akan berlaku pada Januari 2025. Baca selengkapnya

Thailand menerapkan sistem Electronic Travel Authorization (ETA) bagi wisatawan dari negara bebas visa, termasuk Indonesia. Baca terus

Pada Agustus 2024, beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Swedia, Filipina, dan Thailand melaporkan peningkatan kasus cacar atau cacar monyet. Baca terus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *