TEMPO.CO, Jakarta – Mata malas atau dalam istilah medis disebut amblyopia adalah suatu kondisi di mana penglihatan pada salah satu mata berkurang karena otak dan mata tidak bekerja dengan baik. Ini adalah salah satu masalah mata yang paling umum terjadi pada anak-anak. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Mengenali faktor penyebab mata malas pada anak sejak dini sangat penting untuk mencegah kehilangan penglihatan yang lebih serius. Penyebab pasti terjadinya mata malas masih belum diketahui. Namun ada beberapa kondisi yang diyakini menjadi penyebab mata malas, di antaranya sebagai berikut.

1. Kelainan refraksi

Kelainan refraksi merupakan suatu kelainan dimana mata tidak dapat berfungsi secara normal, sering terjadi gangguan berulang seperti rabun jauh (miopia), rabun jauh (hipermetropia) dan astigmatisme. Gangguan refraksi dapat diatasi dengan menggunakan kacamata yang sesuai dengan permasalahannya. Namun, jika Anda mengabaikannya dan tidak memakai kacamata, otak Anda akan bekerja hanya mengandalkan satu mata terkuat Anda.

2. Tutup matamu

Strabismus, atau istilah ilmiahnya strabismus, adalah suatu kondisi dimana mata tidak berfungsi dengan baik. Ketika mata tidak sejajar, otak akan mulai mengabaikan sinyal dari mata yang lemah atau salah untuk menghindari penglihatan ganda, yang berujung pada berkembangnya mata malas.

3. Katarak kongenital

Rabun senja tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Katarak kongenital dapat membuat salah satu mata anak tampak keruh, sehingga mata normal bekerja lebih keras dan menyebabkan ketidakseimbangan.

Ada banyak gejala yang dialami penderita mata malas, antara lain mata melotot atau melotot, pandangan kabur, sering menyipitkan mata atau berkedip, dan kepala miring.

Pengobatan mata malas pada anak

Mengobati mata malas akan lebih efektif jika ditangani tepat waktu. Apalagi saat koneksi mata-pikiran masih berkembang. Hal ini karena pengobatan ambliopia akan kurang efektif pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak.

1. Bekerja

Pembedahan jarang digunakan untuk mengobati ambliopia. Namun, mungkin disarankan bagi pasien yang mengalami ambliopia karena sebab tertentu, misalnya katarak.

2. Kacamata

Penggunaan kacamata sangat membantu dalam pengobatan penyakit ini. Kacamata akan membantu ketajaman penglihatan, membantu mengatasi miopia dan mata juling.

3. Obat tetes mata

Dalam kasus ringan, anak akan disarankan menggunakan obat tetes atropin. Penggunaan obat tetes mata akan menyebabkan penurunan penglihatan pada mata normal. Hal ini untuk memaksa pikiran menggunakan mata yang lemah untuk melihat dengan jelas.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA | MELINDA KUSUMA NINGRUM | ESSILOR

Pilihan Editor: Cegah kebutaan saat dewasa, periksa mata malas anak sejak dini

Polandia telah mengambil tindakan dan mengambil tindakan terhadap pasangan sesama jenis dan mengizinkan mereka memiliki anak. Baca selengkapnya

Menjaga kesehatan mata melalui pola makan sehat penting dilakukan untuk menghindari masalah penglihatan serius seperti katarak. Baca selengkapnya

Mata malas adalah suatu kondisi yang terjadi akibat adanya perubahan jalur saraf antara otak dan mata sehingga mengakibatkan berkurangnya ketajaman penglihatan. Baca selengkapnya

Orang tua perlu memahami tumbuh kembang anak, terutama dalam konteks gizi. Ini alasannya menurut IDAI. Baca selengkapnya

Liam Payne meninggalkan seorang putra berusia 7 tahun bernama Bear Grey Payne. Baca selengkapnya

Mempunyai anak yang manja memang menyedihkan. Bagaimana cara mengajari anak agar tidak manja? Berikut caranya menurut para ahli. Baca selengkapnya

Tak hanya wortel, sayuran hijau juga memiliki manfaat baik bagi kesehatan mata untuk anak-anak hingga orang dewasa. Baca selengkapnya

Menu makanan bergizi gratis meliputi nasi, ayam, telur, sayur mayur dan susu. Proses ini memakan biaya Rp 800 miliar per hari. Baca selengkapnya

Memberikan teh pada anak dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Baca selengkapnya

Orang tua berperan besar dalam mengenali dan mengidentifikasi penyakit mata pada anak kecil agar tidak mengalami gangguan penglihatan di kemudian hari. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *