NEWS24.CO.ID – Jaksa penuntut Korea Selatan memutuskan untuk tidak menuntut Ibu Negara Kim Keon Hee karena menerima hadiah yang tidak pantas tahun lalu, termasuk tas mewah Christian Dior. Demikian dilansir kantor berita Yonhap pada Rabu 2 Oktober 2024 berdasarkan kantor kejaksaan Seoul.
Skandal tersebut menyebabkan pergolakan politik di Korea Selatan dan menyebabkan kekalahan partai berkuasa Presiden Yoon Suk Yeol pada pemilu bulan April.
Setelah penyelidikan selama berbulan-bulan mengenai apakah Kim melanggar undang-undang antikorupsi, jaksa menyimpulkan bahwa meskipun dia menerima tas, produk kecantikan Chanel, dan wiski dari pendeta, hadiah tersebut tidak ada hubungannya dengan tugas resmi dan tidak dibayar, menurut jaksa. kantor.
Panggilan ke Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul tidak dijawab. Kantor Yoon mengatakan belum ada komentar segera.
Jaksa juga memutuskan untuk membatalkan tuntutan suap terhadap pendeta, Pendeta Abraham Choi, seorang kenalan keluarga Kim, yang secara diam-diam merekam percakapan tersebut dengan kamera tersembunyi dan kemudian merilis video tersebut di saluran YouTube sayap kiri, kata Yonhap.
Choi mengatakan kepada wartawan bahwa dia meminta bantuan ketika dia menyerahkan hadiah itu kepada Kim saat dia berangkat untuk diinterogasi oleh jaksa. Namun menurut Yonhap, jaksa membantahnya dan mengatakan hubungan itu bersifat pribadi.
Choi tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Anggota parlemen oposisi menuntut penyelidikan khusus terhadap berkas tersebut dan dugaan kesalahan lainnya yang melibatkan Ibu Negara. Parlemen yang dikuasai oposisi meloloskan rancangan undang-undang investigasi bulan lalu, namun diveto oleh Yoon.
Yoon menggambarkan skandal itu sebagai manuver politik. Namun, dia kemudian meminta maaf atas “perilaku tidak jelas” istrinya dan berjanji akan memperbaiki peraturan untuk mencegah hal serupa terjadi lagi.
Pilihan Editor: Penanggung Jawab Investigasi Kasus Suap Tas Mewah Istri Presiden Korea Selatan Ditemukan Meninggal
Reuters
Setelah menjelajahi restoran-restoran tim White Spoon, kini saatnya melihat-lihat beberapa restoran tim Black Spoon yang pernah mengikuti Flower Class War.
Korea Utara marah setelah melihat bagian-bagian drone di darat yang mereka duga milik Korea Selatan. Baca selengkapnya
Culinary Class Battle menampilkan restoran chef berbintang yang menawarkan pengalaman bersantap yang luar biasa. Baca selengkapnya
Korea pernah menjadi entitas politik. Korea Utara dan Selatan dipersatukan oleh Dinasti Silla. Di bawah pemerintahan Dinasti Joseon (1392-1910), keduanya memiliki bahasa dan budaya yang sama. Baca selengkapnya
Kedutaan Besar Korea di Seoul ingin memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan menunjukkan kebahagiaan mereka dalam merayakan HUT RI ke-79 dengan seni dan budaya.
Semenanjung Korea kembali memanas setelah Korea Utara (Korut) meledakkan sejumlah jalan dan jalur kereta api di perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel). Baca selengkapnya
Dari sinilah Perang Korea dimulai dan konflik ini memperkuat perbedaan ideologi antara Korea Utara dan Selatan. Baca selengkapnya
Salah satu faktor banyaknya perempuan Korea Utara adalah adanya perdagangan seks ketika mereka sudah berpendidikan penuh
KPK menyatakan siap menghadapi gugatan pendahuluan yang diajukan Gubernur Kalsel Sahbirin Nur atau Ape Birin terkait penetapan situasi dugaan tersebut. Baca selengkapnya
Korea Utara secara resmi menyatakan permusuhan dengan Korea Selatan melalui perubahan konstitusi. Baca selengkapnya