TEMPO.CO, Jakarta – Polisi melakukan tes urine terhadap artis Andrew Andika dan lima temannya usai ditangkap kasus narkoba. Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat di Jakarta, Wakil Kompol Hamdan Agus mengatakan, penyelidikan dilakukan kemarin sekitar pukul 16.00 WIB.

Hasilnya positif amfetamin dan sabu, ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu, 29 September 2024. Saat ini, kondisi kesehatan mereka sehat.

Kedua komponen obat ini biasanya terdapat pada obat golongan sabu. Namun polisi tidak menyebutkan jenis obat apa yang dikonsumsi Andrew dan rekannya.

Pemeriksaan terhadap enam orang tersebut dilakukan di Bagian Medis dan Kesehatan Masyarakat Polres Metro Jakarta Barat. Sesampainya di sana, mereka didampingi petugas penyidik ​​dengan borgol.

Pak Hamdan mengatakan, mereka semua masih diperiksa setelah ditangkap pada Kamis, 26 September 2024 malam. Namun, status mereka ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan narkoba.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Polisi Chandra Mata Rohansyah, Andrew Andika dan lima temannya ditangkap di dua lokasi berbeda. Penangkapan terjadi di sebuah rumah di Bogor dan sebuah hotel di Jakarta Selatan.

Seluruh tersangka, termasuk Andrew, tak melakukan perlawanan saat ditangkap. “Semuanya kooperatif,” kata Chandra. Dia mengatakan, hasil penyelidikan lebih lengkap akan disampaikan pada konferensi pers.

Pilihan Redaksi: Andrew Andika Ditangkap Karena Narkoba, Tengku Dewi Putri: Tak perlu dijawab, tunggu saja

Jaksa di Buenos Aires menduga Liam Payne, mantan anggota One Direction, diberi obat-obatan oleh staf hotel sebelum kematiannya. Baca selengkapnya

Polisi Argentina mengungkap sejumlah temuan dalam penyelidikan kematian Liam Payne. Baca selengkapnya

Polisi mengantongi identitas pemasok narkoba asal Ibu Kota Provinsi Sumut itu. Baca selengkapnya

Polisi menemukan seorang pria tergeletak di atap hotel setelah menerima panggilan 911 dan mengonfirmasi bahwa itu adalah Liam Payne, mantan anggota One Direction. Baca selengkapnya

Bareskrim Polri mengungkap jaringan narkoba di Jambi dikuasai tiga bersaudara Baca selengkapnya

Jaringan Helen di Jambi menggunakan 3 modus untuk mematikan pendapatan penjualan narkoba senilai lebih dari Rp 1,1 triliun. Baca selengkapnya

Polisi menyita puluhan kilogram narkoba dari tersangka yang melakukan perjalanan dari Kalimantan Selatan ke Kalimantan Selatan. Baca selengkapnya

Polisi memastikan akan menindaklanjuti kasus polisi Kampen Amphon. Baca selengkapnya

Penangkapan Helen bermula dari video viral yang memperlihatkan sekelompok ibu rumah tangga merusak apotek di Jambi. Baca selengkapnya

Bareskrim Polri menyebut Helen adalah bos besar narkoba di Jambi. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *