TEMPO.CO , Jakarta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menilai sepeninggal Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Hamas Palestina, Palestina harus memperkuat solidaritas dan solidaritas antar kelompok.
Mao Ning, pada Jumat, 18 Oktober 2024, mengatakan, “Bagaimanapun perkembangan situasi, hal ini akan memperkuat solidaritas faksi-faksi Palestina dan memperkuat komunitas internasional.”
Sebelumnya pada Kamis, 17 Oktober 2024, tentara Israel menyatakan telah membunuh Sinwar yang diyakini sebagai dalang penyerangan 7 Oktober 2023. Pada Jumat, 18 Oktober 2024, Hamas membenarkan meninggalnya Yahya Sanur. Kepala kantor politik Hamas dalam serangan udara Israel.
Mao Ning mengatakan Tiongkok selalu mendukung rekonsiliasi internal Palestina dan meyakini ini merupakan langkah penting bagi penyelesaian permasalahan Palestina serta terwujudnya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah berdasarkan solusi dua negara.
Mao Ning mengatakan bahwa Tiongkok percaya bahwa implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan PBB, segera dilakukannya gencatan senjata di Gaza dan perlindungan warga sipil adalah prioritas mendesak Tiongkok. Selain itu, juga harus menjamin masuknya bantuan kemanusiaan dan mencegah eskalasi konflik dan konflik lebih lanjut.
Pada Juli 2024, Beijing menawarkan 14 faksi di Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, untuk mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan nasional Palestina. Deklarasi tersebut menegaskan komitmen untuk mendirikan negara Palestina merdeka berdasarkan resolusi PBB, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, dan menjamin keutuhan wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem.
Namun dampak deklarasi Beijing masih belum terlihat akibat serangan Israel yang meluas ke Palestina. Sanwar ditunjuk sebagai kepala kantor politik kelompok tersebut oleh anggota Hamas setelah Ismail Haniyeh terbunuh dalam serangan di Teheran pada 31 Juli 2024.
Setelah kematian Sinwar, Khalid Meshaal, seorang pemimpin Hamas, mengambil alih sebagai pemimpin sementara kelompok tersebut. Meshaal, yang memimpin gerakan Hamas di luar Palestina, kini bertanggung jawab atas semua kegiatan terkait negosiasi dan hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam masalah tahanan.
Hingga berita ini tersiar, Israel terus menyerang Jalur Gaza meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Pejabat kesehatan setempat mengatakan lebih dari 42.400 warga Palestina tewas, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 99.200 orang terluka.
Tindakan genosida Israel telah memaksa hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di bawah pengepungan yang terus berlanjut yang menyebabkan krisis pangan, air bersih dan obat-obatan. Israel memiliki kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Pilihan Editor: Ritno Marsudi dan Qatar sepakati kerja sama beasiswa bagi pelajar Afghanistan
Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News, klik di sini
Pemerintah Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit Indonesia di Gaza
Mantan menteri kehakiman Israel berharap kunjungan Anthony Blanken ke Israel setidaknya akan “berkontribusi pada penerapan gencatan senjata”. Baca selengkapnya
Ketika pemerintahannya bersikeras memberikan senjata militer kepada Israel, 60 persen warga Jerman menolak rencana tersebut, menurut sebuah survei. Baca selengkapnya
Anees Mati mengatakan, tugasnya sebagai Wakil Menteri Luar Negeri akan fokus pada isu Palestina merdeka. Baca selengkapnya
Para pengamat menilai permasalahan di Timur Tengah dan Asia Pasifik memerlukan perhatian segera dari Menlu. Baca selengkapnya
Taiwan meminta Indonesia mengkritik latihan militer China. Baca selengkapnya
Presiden Prabowo Subianto dilantik Minggu lalu, berikut rangkuman empat poin yang disampaikannya dalam pidato pertamanya. Baca selengkapnya
Negara-negara tersebut tidak mempunyai hari kemerdekaan karena tidak pernah mengalami kolonialisme
UNRWA meminta otoritas Israel untuk mengizinkan kelompoknya memasuki Gaza utara. Baca selengkapnya
Ini merupakan kunjungan terakhir Menteri Luar Negeri AS Blanken ke Timur Tengah sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November. Bacalah secara lengkap