TEMPO.CO, Jakarta – Sean Diddy Combs, ikon musik hip-hop dan pengusaha ternama, kini menghadapi tuduhan serius atas kekerasan seksual.
Kasus ini muncul pada November lalu ketika mantan pacarnya, penyanyi R&B Cassie, menggugatnya atas tuduhan pelecehan seksual yang mencakup pemukulan, pemerkosaan, dan perdagangan seks.
Cassie mengklaim bahwa Combs memaksanya melakukan hubungan seks paksa di berbagai lokasi dan memaksanya untuk membantu merekrut pekerja seks laki-laki yang dipaksa berhubungan seks sementara Combs memfilmkan mereka.
Meskipun gugatan tersebut diselesaikan sehari setelah diajukan, dampak buruknya terus berlanjut. Video yang bocor memperlihatkan Combs menyerang Cassie di hotel, meninju, menendang, dan melemparkannya ke lantai.
Dalam tanggapan pertamanya sejak tuduhan itu muncul, Combs meminta maaf melalui media sosial. Usai persidangan Cassie, beberapa tuduhan lain mengemuka, termasuk seorang produser musik yang mengaku Combs memaksanya mempekerjakan pekerja seks.
Menurut CNA Lifedata, ada juga seorang wanita yang mengklaim Combs memperkosanya dua dekade lalu ketika dia berusia 17 tahun, serta kasus April Lampros yang mengaku memiliki pengalaman seksual yang mengerikan dengan Combs sejak tahun 1994. Profil Diddy
Diddy, yang memulai karirnya sebagai pekerja magang di Uptown Records, dikenal sebagai salah satu produser dan eksekutif rap paling berpengaruh dalam tiga dekade terakhir. Dikutip dari IMDB Pada tahun 1993, ia mendirikan Bad Boy Entertainment dan meraih kesuksesan dengan peluncuran album Ready to Die.
Kesuksesan ini disusul artis ternama lainnya seperti Faith Evans, 112, Masea dan Mary J. Blige. Setelah kematian Notorious B.I.G. Pada tahun 1997, Diddy beralih ke artis solo dan merilis album No Way Out, yang memberinya banyak penghargaan, termasuk Grammy Award.
Selain musik, Diddy juga berakting di film dan televisi, tampil di film seperti Monster’s Ball (2001) dan A Raisin in the Sun (2007). Sebagai seorang wirausaha, ia mendirikan Revolt Media & TV, jaringan musik multi-platform dan merek fesyen Sean John.
Dia juga pernah bekerja dengan perusahaan minuman seperti Cîroc Vodka dan DeLeón Tequila. Namun, reputasinya mulai terpuruk karena tuduhan pelecehan seksual dan video pemukulan Cassie, menyebabkan berbagai institusi, termasuk Universitas Howard, memutuskan hubungan dengannya.
Perjalanan karir dan konflik
Perjalanan Diddy bukannya tanpa kontroversi. Pada 1990-an, dia menjadi pusat kancah hip-hop Pantai Timur dan Pantai Barat, bersama dengan Notorious B.I.G. yang terbunuh pada tahun 1997. Pada tahun 1999, Diddy juga terlibat dalam penembakan di klub malam Manhattan yang menyebabkan tiga orang terluka. Dalam persidangan, Diddy akhirnya dibebaskan dari tuduhan membawa senjata ilegal, namun rekannya, Shyne, divonis bersalah dan dipenjara selama delapan tahun.
Selain itu, pada tahun yang sama ia ditangkap karena diduga memukuli seorang pemegang rekor di New York. Diddy mengaku bersalah melakukan kejahatan dan harus mengikuti kelas manajemen amarah. Meski segudang prestasinya di dunia musik dan bisnis, citranya di hadapan publik kini tercoreng dengan serangkaian pelecehan seksual dan insiden kekerasan lainnya.
Sebagai sosok yang pernah disegani atas prestasinya di dunia hiburan dan bisnis, khususnya musik hip-hop, Sean Diddy Combs kini menghadapi momen kelam dalam karirnya akibat berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya.
GAYA HIDUP CNA | BBC | REUTERS | Pilihan Editor IMDBE: Bintang Hip Hop Sean Diddy Combs Ditangkap karena Pelecehan Seksual
Xi Jinping dan Putin berbagi “persahabatan tanpa batas” di tengah pengaruh AS di dunia. Baca selengkapnya
Zelensky mengatakan Selasa malam bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan dua brigade militer untuk mendukung upaya militer Rusia di Ukraina. Baca selengkapnya
Kritik tersebut membuat China kembali mengkritik mereka karena mengabaikan “neraka” di Jalur Gaza akibat genosida Israel, sekutu Barat. Baca selengkapnya
Satu orang meninggal dan 49 orang jatuh sakit setelah wabah E. coli terkait dengan hamburger McDonald’s, kata pejabat kesehatan AS. Baca selengkapnya
Anggota parlemen AS menyerukan penyelidikan independen atas serangan Israel di Lebanon tahun lalu yang melukai jurnalis AFP Dylan Collins
Misi Iran di PBB telah menyatakan keprihatinan atas keterlibatan AS dalam kemungkinan serangan militer Israel terhadap Teheran
UPH mengumumkan bahwa pada tanggal 16 Oktober 2024 telah menerapkan sanksi administratif yang tegas terhadap MS. Kini MS sudah tidak lagi menjadi dosen di UPH. Baca selengkapnya
UPH membenarkan adanya kekerasan seksual yang melibatkan dosen Program Studi Musik MS. Baca selengkapnya
Departemen Luar Negeri AS sedang menyelidiki unit militer Israel karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap tahanan Palestina di pusat penahanan Israel. Baca selengkapnya
Pakar Universitas Indonesia untuk pekerjaan rumah Menteri Luar Negeri Sugyon. Baca selengkapnya