TEMPO.CO, Jakarta – Tamu hotel biasanya langsung mematikan lampu saat memasuki kamar. Namun sepertinya hal ini kurang disarankan, apalagi jika ingin mengecek apakah ada bug atau tidak.

Dalam beberapa bulan terakhir, kutu busuk telah menjadi masalah di hotel-hotel di kota-kota besar Eropa. Sebuah studi baru dari The Sleep Doctor pada Mei 2024 menunjukkan bahwa satu dari tujuh (atau 14 persen) wisatawan AS melaporkan menemukan kutu busuk dalam satu tahun terakhir, dan 20 persen dari penampakan tersebut terjadi di hotel bintang lima.

Tahun lalu, terjadi kepanikan di Paris ketika masalah mabuk-mabukan bertepatan dengan Pekan Mode, dan perhatian media mungkin telah meningkatkan kewaspadaan di kalangan wisatawan.

Halee, seorang pekerja hotel yang menggunakan akun TikTok @haleewithaflair, mengatakan akan lebih mudah memeriksa kondom saat lampu mati. Meskipun ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, kutu busuk mudah ditemukan di lingkungan gelap.

“Jadi saya memeriksa kamar sebelum saya mengambil barang dan masuk ke kamar. Jawaban: Hal pertama yang ingin dilakukan adalah memastikan ruangan dalam keadaan gelap. Matikan lampu, tutup semua tirai, dan gunakan senter di ponsel Anda. Ketika semuanya sudah mati, naik ke sini, lihat di bawah tenda

Ia menunjukkan bagaimana wisatawan akan mencari lipatan di sudut tempat tidur di kamar hotel. “Biasanya mereka suka bersembunyi di pojok dan lipatan,” ujarnya. “Bahkan jika Anda tidak melihat serangga, pastikan Anda memeriksa noda, seperti noda darah, karena itu bukan pertanda baik.”

Halee menyarankan agar wisatawan memeriksa kutu busuk sebelum membongkar barang karena kutu busuk dapat masuk ke dalam bagasi mereka. Periksa juga tirai dan kain pelapisnya.

Bagi siapa pun yang kurang beruntung menemukan bukti adanya kutu busuk di kamar hotelnya, Halee memiliki video berikut yang memberi saran kepada wisatawan tentang cara mengambil tindakan.

Ia menyarankan para pengikutnya untuk mengambil gambar dan menuliskan semuanya. Ini termasuk mencatat waktu check-in, nomor kamar, dan lainnya.

Halee kemudian menyarankan bahwa ada dua pilihan yang tersedia bagi tamu hotel yang tidak puas. “Jika Anda mulai mencari dan melihat sekeliling ruangan dan menemukan serangga, ambil gambar, buat catatan, dan letakkan kembali di meja depan.”

Dia menambahkan, sebagian besar hotel dapat memindahkan tamunya ke kamar baru dan akan mengembalikan uangnya.

Namun jika kurang beruntung dan terkena gigitan serangga, maka segera kemasi barang-barang Anda dan masukkan ke dalam tas, sebelum Anda kembali ke kantor resepsionis untuk meminta dijemput.

Ia berpesan untuk meminta uang kembali jika tidak diberikan. Jika Anda memilih untuk menginap, mintalah pihak hotel untuk mencuci pakaian Anda dengan air panas minimal 30 menit sebelum kembali.

Bahkan kamar hotel terbersih pun bisa menjadi rumah bagi serangga tersembunyi. Bantu cegah penyebaran dengan menjauhkan kotak dan tas dari tempat tidur, sofa, dan kursi saat membongkar.

EXPRESS.CO.UK | FORBES

Pilihan Editor: Alasan Para Profesional Perjalanan Tidak Ingin Meninggalkan Bagasi Anda di Lantai Kamar Hotel Anda.

Lima orang saksi telah diperiksa penyidik ​​untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak ketiga dalam kematian Liam Payne. Baca selengkapnya

Seorang tamu mendengar suara keras dan melihat staf hotel keluar masuk kamar Liam Payne. Baca selengkapnya

Hingga September 2024, sebanyak 5,95 juta orang akan berwisata ke berbagai destinasi di Sleman, Yogyakarta. Baca selengkapnya

Menikah di akhir pekan mungkin ideal bagi banyak pasangan, namun memiliki tantangan

Menurut para ahli di bidang perhotelan, ternyata pemilihan warna ini selain memiliki rasa kebersihan dan keseimbangan juga berkaitan dengan psikologi Read more

Penumpang pertama berganti pakaian di bandara dan memasukkannya ke dalam saku. Pakaian tersebut segera dicuci untuk menghilangkan serangga. Baca selengkapnya

Para pelaku bisnis perhotelan di seluruh dunia berbagi hal-hal yang sering dilupakan tamu saat menginap di hotel. Baca selengkapnya

Hotel yang pertama kali dibuka pada 4 April 1957 ini akan dibangun kembali menjadi lapangan olah raga.

PHRI menyebutkan pada dua minggu pertama bulan Oktober, okupansi hotel di Solo mencapai 100 persen

Selain hotel di Singapura, banyak bangunan lain di Asia yang juga mendapat penghargaan Read More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *