TEMPO.CO, Jakarta – Psikiater Shirley Jacobus menjelaskan, perusahaan yang beradaptasi dengan teknologi dapat mengurangi risiko gangguan mental pada karyawan Generasi Z, atau mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012.

“Gen Z perubahan zaman sangat terlihat. Apalagi jika kita melihat ilmu digital yang mereka peroleh, inilah perbedaan Gen Z dengan generasi sebelumnya,” ujarnya di Ambon, Sabtu, 12 Oktober 2024.

Menurutnya, dalam fenomena sosial saat ini, Gen Z telah menduduki berbagai profesi dan posisi strategis. Sebenarnya tidak sulit menemukan Gen Z bekerja di perusahaan berbeda. Meski demikian, CEO Rumah Sakit Spesialis Daerah (RSKD) Maluku ini mengakui bahwa generasi Z merupakan kelompok yang rentan mengalami gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain pola asuh, lingkungan, dan kemajuan dari waktu ke waktu.

“Hal-hal tersebut sangat besar dampaknya bagi generasi Z, sehingga ketika mereka beranjak dewasa dan memasuki dunia kerja, kesehatan mental mereka mudah terpengaruh. Tidak hanya penderita gangguan jiwa saja yang ada, namun masih banyak faktor lain yang mendukungnya,” dia menjelaskan. .

Yang perlu diperbaiki Oleh karena itu, perusahaan yang mempekerjakannya juga harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi generasi Z, agar tugas pekerjaan tidak menjadi beban.

Belum lagi informasi-informasi yang mudah didapat oleh Gen Z yang tentunya mempengaruhi tumbuh kembang dan kepribadian Gen Z, sehingga jika melihat Gen Z di tempat kerja, mereka hanya ingin merasa nyaman, nyaman, seperti yang kadang-kadang mereka lakukan. Jangan lihat regulasi yang ada saat ini,” jelasnya.

Selain itu, Gen Z sendiri memiliki kemampuan dan IQ di atas rata-rata serta dipengaruhi oleh kemudahan akses informasi. “Namun kecerdasan mereka bergantung pada lingkungan dalam bermain, positif atau negatif, karena sangat sulit mengubah kepribadian atau sifat yang sudah terbentuk pada seseorang. Sekarang tinggal lingkungan dan orang-orang disekitarnya saja. Jadi kalau Gen Z mengalami istirahat mental dalam bekerja karena memang “Harus ditingkatkan agar organisasi atau perusahaan lebih aktif mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Pilihan Editor: Psikolog menyebut gangguan jiwa di Jakarta disebabkan oleh tingginya biaya hidup dan trauma

CEO BRI Finance Wahyudi Darmawan mengungkapkan berbagai faktor yang membuat Gen Z rentan terlilit utang. Baca selengkapnya

PT Astra International Tbk memiliki strategi khusus untuk mencoba mempertahankan relevansinya di pasar yang terus berkembang. Termasuk merekrut Gen Z. Baca seluruh artikel

Presiden Prabowo Subianto akan mempercepat pembangunan Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) di Kalimantan Timur. Baca selengkapnya

Hasil survei Indonesia Market Outlook 2025 Investure 2024 menunjukkan 34 persen Gen Z telah mengakses pinjaman online (pinjol) dalam enam bulan terakhir September 2024. Sebagian besar responden mengakui bahwa hasil pinjaman digunakan untuk membeli pinjaman terbaru. gadget. Baca selengkapnya

Ada beberapa penyebab umum rabun jauh di kalangan Generasi Z. Baca seluruh artikel

Generasi Milenial dan Gen Z beralih ke platform seperti TikTok dan Instagram untuk kebutuhan pencarian mereka dibandingkan hanya mengandalkan Google. Baca selengkapnya

Satryo Soemantri Brdodjonegoro diangkat menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ini adalah format pendek. Baca selengkapnya

Kecanduan alkohol bisa menjadi masalah yang serius karena zat adiktif dalam alkohol mempengaruhi kondisi mental seseorang. Baca selengkapnya

Mereka yang ingin bekerja di luar negeri harus mengetahui beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Di bawah ini adalah syarat pendaftaran kerja di luar negeri. Baca selengkapnya

Menurut laporan Expedia tahun 2025, wisatawan Gen Z senang mencari produk dan makanan unik dari toko lokal saat bepergian ke luar negeri. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *