TEMPO.CO, Bandung – Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) ke-8 menghadirkan lima pemenang yang diumumkan pada Jumat malam, 18 Oktober 2024, di Galeri Lawangwangi Bandung. Hadiahnya berbeda-beda, dan juga cerita tentang karya para pemenang. Karya lima pemenang Bandung Contemporary Art Award
Aurora Arazzi menjadi artis pertama yang dinobatkan sebagai pemenang melalui amplop tertutup. Lahir di Padang, seniman berusia 27 tahun ini merupakan lulusan S1 Studio Seni Grafis Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung atau FSRD ITB pada tahun 2020 dan juga lulus dari Magister Seni Rupa ITB pada tahun 2022.
Pada ajang BaCAA ke-8, Aurora menciptakan sebuah karya bertajuk Asap yang berbentuk susunan atau rangkaian tumpukan kertas kalkir yang mempunyai sifat khusus yaitu semi transparan, tipis dan sangat lembut yang membedakannya dengan istirahat. jenis kertas. Pengerjaan karya tersebut membawanya pada tahap refleksi dan kontemplasi terhadap materi. Aurora mendapat penghargaan sebesar Rp 100 juta untuk biaya produksi karya berikutnya dan pameran tunggalnya.
Karya pemenangnya adalah Aurora Arazzi yang mendapatkan penghargaan sebesar Rp 100 juta untuk biaya produksi karya berikut dan pameran tunggal. Foto: Tempo| SISWA ANWAR.
Galih Adika Paripurna, seniman berusia 30 tahun lulusan desain grafis dari Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung dan Seni Rupa ITB, mengangkat pertanyaan tentang ruang kosong yang berkaitan dengan memori dan pengulangan yang membentuk sebuah karya. persepsi dan pemahaman tentang realitas. Misalnya saja pada karya berjudul Seri Anemia dan Di Bawah Meja, Menurut Waktu. Hadiah BacAA-nya adalah program residensi seniman di Centre Intermondes- La Rochelle di Perancis.
Selanjutnya, Henryette Louise membuat karya grafis plester dari campuran debu plester yang disebut Personal Strange Attractor. Ia menggambarkan makhluk-makhluk mitos yang aneh dalam ingatan sebagai respons terhadap situasi kacau saat ini, di mana setiap krisis segera digantikan oleh krisis berikutnya.
Sementara itu, Dzikra Afifah telah menciptakan karya keramik bertajuk Fragilitation by Landscape yang juga mengangkat bumi sebagai elemen dasar karya keramiknya. Selain menjadi dasar bagi hidup berdampingan antara manusia, tanah, dan sejarah, tanah juga sering dibagi dan didefinisikan ulang melalui upaya mengejar kekuasaan dan kendali, yang dibiaskan oleh narasi kepahlawanan dan supremasi. Louise dan Dzikra mendapat hadiah masing-masing Rp 50 juta atas keikutsertaan dalam persiapan pameran karyanya.
Karya keramik Dzikra Afifah bertajuk Fragilitation by Landscape pada Pameran Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) ke-8 di Galeri Lawangwangi. Foto: Tempo| Promosi studio ANWAR SISWADI meraih Rp 100 juta
Pemenang hadiah uang Rp 100 juta adalah Studio Pancaroba yang didirikan pada tahun 2019. Kelompok seniman ini menciptakan karya instalasi dari benda dan video yang ditemukan di Bandung berjudul Pencurian Anjing Terbanyak dalam Sejarah Polisi (kontrol + X, kontrol + S) . Karyanya mengkritik kasus-kasus kesalahan polisi hingga slogan Reformasi Kepolisian kehilangan maknanya.
“Kalau terus begini, kami yakin ke depan yang bernilai hanya patung polisi,” kata perwakilan Studio Pancaroba kepada Tempo usai penyerahan penghargaan, Jumat, 18 Oktober 2024 malam. . Kelima pemenang tersebut mengungguli 18 finalis lainnya.
Pilihan Editor: Dengan Grand Prize BaCAA, Bandung Transition Studio raih Rp 100 juta
Studio Pancaroba mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta setelah meraih penghargaan Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) ke-8
Creative Space Lawangwangi Gallery menggelar pameran puluhan seniman jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga 8 September 2024. Baca selengkapnya
Proses pencarian seniman peserta Bandung Contemporary Art Award 2024 telah dilakukan oleh sepuluh nominasi atau nominasi. Baca selengkapnya
Dalam pameran tunggalnya ini, Mella membuka diri mengenai persoalan pangan dan aspek lain terkait budaya pertanian. Baca selengkapnya
Karya Goenawan Mohamad yang dipamerkan berupa gambar, cetakan, lukisan, buku seniman dan wayang produksi tahun 2016-2024. Baca selengkapnya
Sebelum melihat karya di area pameran, pengunjung diminta turun dan berganti sepatu khusus. Baca selengkapnya
Seniman Satya Cipta sedang mempersiapkan pameran tunggal karyanya yang memiliki budaya dan pengaruh Bali. Baca selengkapnya
Menurut Aaron Seet, para juri Bandung Contemporary Art Award sangat terkesan dengan kualitas dan keberagaman karya seniman peserta. Baca selengkapnya
Artsociates kembali mengumumkan kompetisi seni rupa Bandung Contemporary Art Award (BaCAA).