TEMPO.CO, Jakarta – Sekelompok mahasiswa Institut Teknologi November Sepulu (ITS) mengembangkan sistem kendali kendaraan yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan atau AI. Sistem pintar yang diberi nama Infrastruktur Jalan Cerdas Terpadu Surabaya (SISRI) ini menyediakan berbagai fitur yang memudahkan pengendara berkumpul di jalan.
Kelompok pelajar yang menamakan dirinya “Go Gangster” antara lain Muhammad Afif, Dvitasa Nakula dan Michael Wayne. Afif, ketua kelompok tersebut, menyebut transportasi cerdas dan kepemimpinan cerdas sebagai pilar terpenting dalam pengembangan kota pintar. Ia berharap program SISRI dapat menjadi cara lain untuk menyelesaikan persoalan kisruh yang tercatat memakan biaya hingga Rp 12 triliun setiap tahunnya di Kota Surabaya.
“Manajemen transportasi yang efisien akan menyelesaikan berbagai permasalahan seperti kemacetan lalu lintas, kurangnya minat terhadap angkutan umum, dan polusi udara,” ujarnya seperti dilansir situs resmi ITS pada Senin, 21 Oktober 2024.
Secara umum SISRI menyediakan empat layanan utama yaitu Sl-Eye, Sl-Traffic, SI-Robu, SI-Air dan SI-Maps. Sl-Eye merupakan sensor kamera bertenaga AI yang dapat mendeteksi jenis, kecepatan, dan kecepatan kendaraan di jalan. Sistem memulai penggunaan lampu lalu lintas yang kompatibel dengan lalu lintas.
Data terhubung yang dikumpulkan oleh sensor SI-Eye akan dikirim ke Sl-Traffic, sebuah layanan cerdas yang dapat mengubah warna lampu lalu lintas. “Saat ini sensor dan peralatan pemantauan yang ada masih tradisional, sehingga penggunaan AI membantu kami mengumpulkan data dengan lebih mudah dan efisien,” kata Afif.
Ada juga fungsi SI-Robu yang bekerja dengan tim on-board. Perangkat tersebut diletakkan di badan mobil dan dapat menunjukkan lampu lalu lintas saat berbelok hijau. Perangkat ini hanya digunakan untuk bus, ambulans, dan pemadam kebakaran. Tim Go Gangster juga telah menyiapkan beberapa monitor udara real-time SI-Air. Pelacak ini terintegrasi dengan Sl-Maps yang dapat memberikan rekomendasi rute terbaik.
Bayu Mentari berkontribusi dalam cerita ini.
Pilihan Editor: Menghadiri KTT Keanekaragaman Hayati COP16 di Kolombia, Delegasi Greenpeace Berbicara tentang Kualitas Udara dan Ancaman Terorisme
Honor secara resmi meluncurkan versi resmi MagicOS 9.0 pada 23 Oktober 2024. Pembaruan Android 15 telah dirilis dengan AI Assistant Yoyo. Baca selengkapnya
Dira di Gopay didukung oleh platform Gemini Google. Asisten suara AI ini juga akan tersedia di aplikasi Gojek. Baca selengkapnya
Aplikasi yang disebut Ainetra ini menggunakan antarmuka pengguna suara (VUI) dan video real-time untuk mengonversi teks. Ia sukses meraih Gemastik ke-17
Google memperbarui fitur Gemini Live untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Sebelumnya mendukung lebih dari 40 bahasa
Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital yang resmi dilantik di Kabinet Merah Putih, Meutia Hafid punya segudang pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Apa pun? Baca selengkapnya
Menggunakan kecerdasan buatan untuk melindungi miliaran data pengguna Google. Baca selengkapnya
Claude 3.5 Sonnet memiliki fitur yang memungkinkan AI mengendalikan komputer dengan cara yang sama seperti pengguna manusia. Baca selengkapnya
Tema program Canva adalah meluncurkan serangkaian inovasi yang mengubah teknologi kecerdasan kreatif menjadi tiga topik teknologi terhangat. Baca selengkapnya
Nicolas Cage memperingatkan bahaya kecerdasan buatan yang dapat mengancam kredibilitas film-film Hollywood. Baca selengkapnya
Pramono Anung berbicara tentang kota global, salah satu teknologi yang paling banyak digunakan di Jakarta. Baca selengkapnya