TEMPO.CO, JAKARTA – Dr. Sushil Tahiliani, dokter kulit di Rumah Sakit Hinduja dan Pusat Penelitian Medis di Mumbai, India, mengatakan 3-4% pasien dengan dermatitis atopik tidak menyadari kondisi mereka dan pengobatannya. Kondisi yang disebut juga eksim ini merupakan masalah kulit yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia dan gaya hidup.
“Sangat menyedihkan melihat kebutuhan banyak orang tidak terpenuhi dalam mengatasi penyakit ini,” katanya kepada Hindustan Times dalam sebuah wawancara.
Menurutnya, terapi bertarget kini tersedia untuk mengatasi kondisi kulit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang menghadapi tantangan akibat dermatitis atopik. Menurut Tahiliani, berikut beberapa mitos dan fakta seputar eksim yang perlu Anda ketahui agar efektif mengatasi masalah kulit tersebut.
Mitos: Dermatitis atopik itu menular. Faktanya, dermatitis atopik merupakan penyakit keturunan dan tidak menular. Kontak dengan penderita dermatitis atopik tidak menyebabkan penularan. Masalah kulit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif sehingga membuat kulit terasa gatal dan kering. Faktor lingkungan dapat menyebabkan gejala kembali atau memburuk.
Mitos: Anak Bisa Sembuh dari Dermatitis Atopik Faktanya, meski gejala beberapa anak membaik seiring bertambahnya usia, tidak semua kasus dermatitis atopik bisa ditangani seperti orang dewasa. Namun, penting untuk memprioritaskan perawatan kulit dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi kekambuhan. Penting untuk mencari nasihat medis untuk gejala yang sedang berlangsung, karena kebiasaan perawatan kulit yang sehat memainkan peran penting dalam keberhasilan pengobatan dermatitis atopik.
Mitos: Setiap orang mempunyai pemicu eksim yang sama. Penyebab timbulnya dermatitis atopik bervariasi dari orang ke orang, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sensitivitas kulit dan tingkat stres pribadi. Mencari diagnosis profesional dan rencana perawatan yang dipersonalisasi sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab spesifik eksim secara efektif.
Mitos: Dermatitis atopik hanya masalah kulit Sebenarnya, dermatitis atopik bukan hanya masalah kulit, tapi merupakan kondisi seumur hidup. Rasa gatal dan ketidaknyamanan yang terus-menerus akibat dermatitis atopik dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Temuan ini juga menunjukkan bahwa orang dengan dermatitis atopik mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami masalah kesehatan lainnya, termasuk obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Mitos: Pengobatan Rumahan Dapat Menyembuhkan Dermatitis Atopik Seperti kondisi kronis lainnya, dermatitis atopik memerlukan evaluasi medis menyeluruh dan pengobatan jangka panjang yang tepat. Pengobatan rumahan dapat melengkapi pengobatan resep tetapi tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya solusi. Pemeriksaan rutin dan mengikuti rekomendasi dokter adalah kunci untuk mengendalikan kondisi Anda dalam jangka panjang.
Pilihan Editor: Waspadai ruam klorin di kalangan perenang
Kurap disebabkan oleh gigitan kutu dan dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Pelajari tentang infeksi, pengobatan, dan pencegahan. Baca selengkapnya
Ketika kulit teriritasi atau gatal, reseptor ini mengirimkan sinyal saraf ke sumsum tulang belakang dan kemudian ke otak. Baca selengkapnya
Setiap orang bereaksi berbeda terhadap gigitan nyamuk. Ada yang hanya mengalami gatal ringan, ada pula yang lebih parah disertai bengkak. Jangan lakukan ini. Baca selengkapnya
Penyakit kulit lain yang sering terjadi pada cuaca panas antara lain biang keringat, panu, dan infeksi jamur. Berikut cara mencegahnya. Baca selengkapnya
Penyebab vagina gatal pada wanita lainnya antara lain karena kebiasaan sehari-hari. Inilah beberapa di antaranya. Baca selengkapnya
Sinar matahari mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Namun paparan sinar UV yang berlebihan dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti terbakar sinar matahari, penuaan dini, bahkan kanker kulit. Baca selengkapnya
Gatal pada payudara bisa menjadi masalah serius dan tidak boleh dianggap enteng. Berikut cara efektif mengobati selangkangan yang gatal. Baca selengkapnya
Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia maupun dari manusia ke manusia. Gejala masalah kulit. Baca selengkapnya
Rasa gatal yang timbul setelah digigit nyamuk merupakan akibat dari respon imun terhadap air liur nyamuk. Baca selengkapnya
Perawatan kulit lokal sedang meningkat. Baca selengkapnya