TEMPO.CO, Lumajang – Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Rudizhanta Tyahya Nugraha mengatakan jalur pendakian Gunung Semeru sudah siap bagi pendaki. Saat ini pihaknya sedang berkomunikasi dengan Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) terkait rencana pembukaan jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

“Untuk membuka pendakian Gunung Semera, kami masih perlu menghubungi banyak pihak seperti PVMBG, aparat keamanan, dan pemerintah setempat,” kata Rudihanta kepada TEMPO di Lumajang, Rabu sore, 30 Oktober 2024. Jalur Pendakian Menuju Gunung Semera

Rudihanta mengatakan, terkait rencana pembukaan pendakian Semer, TNBTS akan memastikan terlebih dahulu kawasan tersebut siap untuk pendakian. “Rutenya siap atau belum,” imbuhnya.

Menurut dia, jika jalur tersebut sudah siap maka akan menjadi perhatian banyak pihak yang berkepentingan. “Apakah semua orang setuju harus dibuka? Kalau semua setuju, kami akan buka,” kata Rudijanta.

Ia yakin pendakian Gunung Semera bisa dibuka dalam waktu dekat. “Peluang untuk membuka kebangkitan masih ada jika melihat statusnya. Tapi kami masih mencari fatwanya (PVMBG) karena yang punya kewenangan mengatakan apakah pendakian disarankan dibuka atau tidak, ”ujarnya.

TNBTS melakukan kajian untuk mengecek rute dan pertambahan ketinggian, ujarnya. “Jalur pendakian sudah beberapa kali diperiksa. Jalur menuju Rana Kumbolo aman,” kata Rudihanta.

Pemerintah Kabupaten Lumajang sangat antusias dengan rencana pembukaan jalur pendakian tersebut. “Minggu depan akan ada pertemuan antara pihak TNBTS dengan Pj Bupati Lumajang untuk membahas pengembangan lebih lanjut kawasan Ranupana. Salah satunya juga akan membahas pembukaan jalur pendakian,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harishma Wati. Hal itu disampaikan kepada Tempo pada Rabu sore. Status Gunung Semeru

Seperti diketahui, status aktivitas Gunung Semeru kini diturunkan menjadi level II atau waspada. Pada Selasa, 29 Oktober 2024, Observatorium Vulkanik Semeru (PGA) merilis serangkaian hasil pemantauan seismik terkait aktivitas gunung berapi Semeru selama kurun waktu 24 bulan.

Tercatat 77 gempa dengan amplitudo 11-23 mm dan durasi 59-151 detik. Kemudian terjadi 12 kali gempa dengan amplitudo 2-7 mm dan durasi gempa 22-109 detik. Selain itu, tercatat 14 gelombang dengan amplitudo 4-9 mm dan durasi gempa 29-67 detik.

Dengan status Level II tersebut, PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi antara lain namun tidak terbatas pada;

1. Tidak melakukan pekerjaan apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak (pusat letusan). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) di sepanjang Besuk Cobocan, karena dapat terkena dampak penyebaran awan panas dan aliran lahar hingga 17 kilometer dari puncak.

2. Jangan bergerak dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak gunung berapi Semeru, karena berisiko menimbulkan batu berhamburan (obor).

3. Mewaspadai potensi terbentuknya awan panas guguran (APG), guguran dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berasal dari puncak Gunung Semeru khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembara dan Besuk Sata, serta potensinya. untuk lahar di sungai-sungai yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.

Pilihan Redaksi: Jalur Resmi Menuju 6 ​​Gunung Tertinggi di Pulau Jawa.

Jalur pendakian Ciremay akan mulai ditutup pada 28 Oktober 2024 dan belum diketahui kapan akan dibuka kembali. Baca selengkapnya

Penutupan sementara pendakian Gunung Chiremay akan mulai berlaku pada 28 Oktober 2024. Baca selengkapnya

Tarif masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru saat ini masih sama dengan tarif masuk yang ditetapkan pemerintah sepuluh tahun lalu. Baca selengkapnya

Jalur pendakian akan ditutup mulai 31 Oktober 2024 hingga tanggal yang belum ditentukan. Baca selengkapnya

Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali dan dikeramatkan bagi umat Hindu. Selain itu, gunung aktif ini memiliki berbagai tempat wisata. Baca selengkapnya

Pendakian biasanya dilakukan secara berkelompok, baik bersama pecinta alam lainnya maupun orang yang baru memulai petualangan alam terbuka. Baca selengkapnya

Pendaki Jakarta Barat Muhamad Agus (24) hilang sejak 9 Oktober 2024. Baca selengkapnya

Jenazah pendaki Jakarta Kaifat Rafi Mubarok yang terjatuh ke kaldera Gunung Rinjani berhasil dievakuasi sekitar pukul 15.30 Wita. Baca selengkapnya

Sekitar pukul 15.30, WITA berhasil menyelesaikan proses evakuasi jenazah pendaki Jakarta Kayfat Rafi Mubarok yang terjatuh ke kaldera Gunung Rinjani. Baca selengkapnya

Naomi Daviola Steyani, siswa SMKN Semarang yang dikabarkan tersesat saat mendaki Gunung Slamet, telah ditemukan selamat. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *