BERITA NASIONAL – Belanja pemerintah pusat ditetapkan sebesar Rp2.701,4 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2025, kata Wahu Utomo, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Belanja non-K/L sebesar Rp1.541,3 triliun dan belanja K/L sebesar Rp1.160,1 triliun. Wahu juga menilai APBN 2025 menjadi landasan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

APBN tahun 2025 tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan tonggak sejarah dalam mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas tahun 2045, kata Wahu dalam jumpa pers di Enyar, Banten, Rabu, 25 September 2024.

Menurut dia, belanja pemerintah pusat pada tahun 2025 harus berkualitas melalui berbagai inisiatif luar biasa. Dia mengatakan pengeluaran tersebut akan fokus pada percepatan pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan dan adil. Efisiensi belanja barang atau kegiatan pemerintah harus lebih ditingkatkan sekaligus memperkuat belanja modal yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, subsidi dan perlindungan sosial yang tepat sasaran dan adil harus dilanjutkan.

“Kami menjadikan subsidi perlindungan sosial lebih tepat sasaran dan efektif dalam mengurangi kemiskinan. “Itulah mengapa keakuratan data sangat penting untuk meningkatkan sistem penyampaian yang sinergis dan mengintegrasikan berbagai program yang relevan,” kata Wahew.

Di tengah situasi global yang masih belum menentu, APBN tetap menjadi buffer atau shock absorber yang penting. Oleh karena itu, kata Wahue, subsidi dan kompensasi masih terlalu besar.

Subsidi dan kompensasi tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp525 triliun yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga, melindungi daya beli masyarakat, dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Subsidi tersebut antara lain subsidi energi dan kompensasi sebesar Rp394,3 triliun dan subsidi nonenergi sebesar Rp131,3 triliun, termasuk cadangan subsidi. Belanja berkualitas akan meningkat melalui pemerataan dan peningkatan pelayanan publik melalui transfer ke daerah atau TKD 2025 menjadi Rp 919,9 triliun.

“Kita harus mengoordinasikan dan mengintegrasikan kebijakan pusat dan daerah. Penciptaan kegiatan ekonomi baru. “Kami berharap hal ini dapat mendorong pertumbuhan, kemakmuran dan konvergensi serta meningkatkan kualitas konsumsi di daerah,” ujarnya.

Upaya pemerataan pembangunan di daerah dilakukan dengan meningkatkan kualitas belanja pada anggaran pendapatan-belanja negara atau APBD, memperkuat kekuatan pajak daerah, dan mengembangkan pembiayaan yang inovatif.

Di tengah krisis keuangan global, Wahu menekankan pemerintah harus terus menjaga disiplin fiskal melalui manajemen risiko. Optimalisasi pendapatan, perbaikan belanja dan pembiayaan terus dilakukan, dan defisit APBN tahun 2025 tetap dijaga dalam batas aman sebesar 2,53 persen.

“Transisi, kita sama-sama ingin memastikan transisi ini efektif, namun APBN harus tetap dijaga kesehatannya. Tidak hanya jangka pendek, tapi juga jangka menengah dan panjang.” Kata kunci APBN yang sehat adalah kuat stimulus, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengendalian risiko”, ujarnya. (*)

Aktivis Jarnas 98 menilai Ayer adalah pemimpin kuat yang berintegritas, cerdas, dan mampu memimpin Banten. Baca selengkapnya

Pertashop dikembangkannya agar wisatawan yang berwisata ke pantai indah di desa tersebut tidak perlu pergi terlalu jauh untuk mengisi bahan bakar.

Pelatihan P3PD membantu Desa Lubuk Lavas dalam menyelesaikan konflik perbatasan desa dengan pendekatan terkoordinasi, termasuk penentuan batas wilayah berdasarkan koordinat Badan Informasi Geospasial. Baca selengkapnya

Kawasan wisata pantai di desa Oba semakin ramai dan masyarakatnya senang. Baca selengkapnya

Pembelajaran penting dari pelatihan ini adalah bagaimana cara mengajukan SPP

Kepala Desa Kutuh berencana akan mengesahkan peraturan desa terkait retribusi bagi investor dan badan usaha di bidang pariwisata. Pengetahuan tersebut diperoleh setelah mengikuti pelatihan Program Penguatan Administrasi dan Pembangunan Perdesaan atau P3PD. Baca selengkapnya

Program Penguatan dan Pembangunan Perdesaan atau P3PD yang diusung pemerintah mengembangkan desain tata ruang Desa Sambirejo dan memetakan berbagai potensi yang ada. Baca selengkapnya

DEB yang dikembangkan Pertamina menggunakan energi bersih yang berasal dari energi surya, mikrohidro, dan biogas. Baca selengkapnya

Menteri Baman Eric Tohir menyatakan siap mendukung jika para menteri menggunakan mobil Maung produksi PT Pindad sebagai kendaraan dinas. Baca selengkapnya

Kredit karbon yang diperdagangkan Pertamina NRE berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 5 dan 6 yang telah memiliki sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE GHG). Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *