TEMPO.CO, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan para pelaut dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir akan kemungkinan terjadinya gelombang tinggi. Otoritas ini mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di banyak wilayah pada 30 September dan 1 Oktober 2024.
Merujuk peringatan dini BMKG yang resmi dikeluarkan pada Senin pagi, 30 September 2024, angin di wilayah utara Indonesia secara umum bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 4-15 knot. Angin selatan bertiup dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan dan Laut Arafuru bagian timur, kata BMKG dalam keterangan resmi.
Arah angin ini meningkatkan tinggi gelombang laut sebesar 1,25 hingga 2,5 meter di berbagai wilayah perairan pedalaman. Kemungkinan tersebut ditemukan di perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Kepulauan Aceh-Mentawai, perairan barat Bengkulu-Lampung, perairan Samudera Hindia bagian barat, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan selatan. perairan Jawa. . Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan dan Selat Sumba Barat.
Gelombang serupa juga dimungkinkan terjadi di Laut Sava, Jawa-Nusa Tenggara di India Selatan, Laut Jawa Tengah dan Timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Kepulauan Kai-Aru, dan perairan selatan. Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru. Kemungkinan terjadinya gelombang besar dapat membahayakan keselamatan navigasi di beberapa wilayah.
Tim BMKG selalu meminta masyarakat untuk berhati-hati, khususnya bagi nelayan yang menggunakan alat transportasi seperti perahu nelayan, dengan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.
Kapten kapal di perairan pedalaman juga diminta mewaspadai kecepatan angin di atas 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta kapal feri terhadap kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar harus mewaspadai kecepatan angin 27 knot dan tinggi gelombang 4 meter.
Pilihan Redaksi: Taksi Terbang Mini Vela dan PTDI Sudah Diuji 30 Jam Terbang, Kapan Bisa Diluncurkan?
Berdasarkan prakiraan BMKG, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya awan konvektif dan hujan di Jawa Barat dalam sepekan mendatang. Baca terus
Menurut BMKG, cuaca di Jabodetabek masih sama seperti dua hari terakhir. Lihat sebaran lokasi dan waktu hujan hari ini. Baca terus
Gempa darat mengguncang tiga kecamatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Baca terus
Berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Jabodetabek berpeluang terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Minggu sore. Baca terus
Pola musim hujan di Jakarta tidak sama. Masih ada beberapa daerah yang musim hujannya baru terjadi pada pertengahan November. Baca terus
Berdasarkan prakiraan BMKG, Kota Jakarta akan sering berawan lebat dan hujan ringan pada Minggu, 3 November 2024. Baca pesan selengkapnya
Berdasarkan prakiraan BMKG, sebagian besar kota besar diperkirakan akan hujan ringan pada hari ini, Minggu, 3 November 2024. Hujan sebentar disertai petir. Baca terus
Peneliti BRIN juga mengeluarkan peringatan yang sama bahwa Jabodetabek diperkirakan akan mengalami hujan terus-menerus selama 2-3 hari ke depan, namun dengan alasan yang berbeda. Baca terus
Peta prakiraan cuaca BMKG menunjukkan hujan sedang hingga lebat kemungkinan disertai petir yang cukup meluas di Jabodetabek pada Sabtu sore. Baca terus
Hujan yang turun pada sore hari ini sesuai prakiraan BMKG sebelumnya yang menyebutkan peluang hujan merata di Jabodetabek hari ini. Baca terus