TEMPO.CO, Jakarta – Masyarakat Indonesia punya banyak nama unik untuk menyebut penyakit. Salah satunya adalah paru-paru basah. Ternyata paru-paru basah yang dimaksud di sini disebut dengan istilah medis pneumonia atau peradangan menular pada jaringan paru-paru.
Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai penyebab penyakit pneumonia. Mulai dari penggunaan kipas angin dan tidur, mandi malam, mengendarai sepeda motor tanpa jaket juga kerap disebut-sebut sebagai penyebab paru-paru basah. Faktanya, semua itu hanyalah mitos belaka.
Pneumonia tidak ada hubungannya dengan masalah udara dingin. Pneumonia disebabkan oleh bakteri dan virus yang menginfeksi paru-paru. Jenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia antara lain pneumonia, streptokokus dan lain-lain, atau virus seperti Covid-19 dan mungkin virus lainnya.
Selain itu, terkadang parasit juga menyebabkan pneumonia. Gejala pneumonia bisa berbeda-beda tergantung penyebab infeksi, tingkat keparahan, dan kondisi orang yang terkena. Gejalanya seringkali ringan seperti pilek atau flu, namun bertahan lebih lama.
Tanda dan gejala umum pneumonia antara lain nyeri dada saat bernapas atau batuk, kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada lansia 65 tahun ke atas), batuk yang dapat mengeluarkan dahak, kelelahan, demam, berkeringat, dan menimbulkan menggigil, suhu tubuh lebih rendah dari biasanya ( pada orang lanjut usia dan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah), mual, muntah atau diare, kesulitan bernapas, dan kehilangan nafsu makan.
Paru-paru basah kemungkinan disebut di sini karena gejala yang muncul berupa fungsi paru-paru yang buruk dan kemudian berair akibat kondisi dingin. Gejalanya berupa batuk dan pilek jika ringan, namun jika pneumonia parah maka gejalanya akan semakin parah. Namun, sebenarnya lebih tepat disebut paru-paru basah karena paru-paru yang terinfeksi di sini akan terendam dalam cairan.
Jika ada yang mengatakan bahwa mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan jaket dapat menyebabkan penyakit pneumonia atau penyakit paru-paru, hal tersebut jelas hanya mitos belaka. Para ahli menjelaskan secara gamblang bahwa infeksi bisa terjadi jika seseorang terpapar virus seperti pada masa pandemi sebelumnya.
Orang yang mengendarai sepeda motor bisa tertular penyakit paru-paru karena tidak memakai masker saat situasi pandemi. Hal ini masuk akal karena debu dan polusi yang terhirup oleh paru-paru dapat menimbulkan gejala peradangan yang menyebabkan alveoli terisi cairan. Peradangan ini terjadi ketika sel darah putih melawan virus.
Serius atau tidaknya pneumonia tersebut ditentukan oleh daya tahan tubuh penderita. Kondisi serius terjadi jika penderita memiliki imunitas rendah dan berusia lanjut. Artinya, sistem kekebalan tubuh yang rendah dapat mengalami kesulitan berupa penyebaran bakteri di dalam darah.
Risiko yang dapat terjadi adalah ketika kondisi serius dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh, yang biasanya ditandai dengan abses paru dan nanah. Selain itu, peradangan harus segera diobati karena dapat menimbulkan komplikasi seperti cairan inflamasi yang kemudian dapat terkumpul di lapisan pelindung paru-paru. Pada kasus kondisi ini, diperlukan prosedur pengeluaran cairan oleh dokter.
Hal yang memperparah kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kebiasaan merokok yang dapat melemahkan fungsi paru-paru dalam melawan infeksi. Merokok juga dapat melemahkan struktur organ pernapasan sehingga membuat paru-paru lebih rentan terkena infeksi.
PERAWATAN KESEHATAN | Di antara
Pilihan Redaksi: Mitos Seputar Pneumonia dan Paru-Paru Basah Akibat Berenang Malam Hari, Simak Faktanya
Meski banyak orang yang mengenal asma sebagai salah satu jenis penyakit, namun sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan penyebab dan gejala yang berbeda-beda. Baca selengkapnya
Pada Mei 2024, Raja Salman menerima antibiotik untuk mengobati infeksi paru-paru yang dideritanya. Apa saja gejala dan bahaya penyakit ini. Baca selengkapnya
Raja Salman dari Arab Saudi mengalami infeksi paru-paru dan menjalani tes kesehatan pada Minggu malam Read More
Sakit lutut terjadi karena berbagai alasan. Biasanya nyeri lutut disertai dengan rasa kaku, kesulitan meluruskan kaki, dan bengkak
Dokter mengoreksi banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang kanker, termasuk kopi yang disebut-sebut dapat mencegah kematian akibat kanker. Baca selengkapnya
Kata dokter paru, berenang di malam hari bisa menyebabkan penyakit radang paru-paru dan radang paru-paru, itu hanya mitos belaka. Apa faktanya? Baca selengkapnya
Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia tampaknya hanya memiliki satu paru-paru akibat infeksi paru-paru. Inilah gejalanya. Baca selengkapnya
Meski hanya memiliki satu paru-paru, Paus Fransiskus mampu melakukan perjalanan jauh ke berbagai belahan dunia. Baca selengkapnya
Pneumonektomi, atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Apa risikonya? Baca selengkapnya
Paru-paru pada tubuh manusia terdiri dari walaupun idealnya manusia memiliki dua organ paru, pada beberapa kasus beberapa orang mungkin hanya memiliki satu paru yang berfungsi normal. Baca selengkapnya