WASHINGTON – Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan dia tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan penantangnya dari Partai Demokrat Kamala Harris memenangkan pemilihan presiden AS.
Koresponden ABC News di Washington, Jonathan Karl, bertanya kepada Trump apakah menurutnya Trump mungkin akan kehilangan suara.
“Ya, ya,” jawab mantan presiden itu. “Tidak apa-apa kalah, tidak apa-apa jika kalah. Maksudku, itu terjadi, kan?”
Trump mengatakan dia memiliki “keuntungan signifikan” dibandingkan Harris. Namun dia menambahkan, “Ya, ya, Anda bisa kalah. Hal-hal buruk bisa terjadi. Anda tahu, banyak hal terjadi, tapi ini menarik.”
Pria berusia 78 tahun itu tak menjelaskan lebih lanjut mengenai arti “buruk”. Pada rapat umum terakhirnya di Pittsburgh, Pennsylvania, Harris mengatakan kepada hadirin bahwa pihak kepolisian ada di pihaknya. “Jangan salah, kita akan menang, kita akan menang,” tegasnya.
Jajak pendapat yang dilakukan sebelum pemilu menunjukkan bahwa baik kandidat dari Partai Republik maupun Demokrat tidak memiliki keunggulan signifikan dalam jajak pendapat tersebut.
Sementara itu, mantan Presiden Donald Trump tidak akan ragu untuk memilih di Florida, yang biasanya mempersulit penduduk negara bagian yang dihukum karena kejahatan tersebut untuk mendapatkan kembali hak pilihnya.
Trump divonis bersalah di Manhattan awal tahun ini atas 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis terkait pembayaran rahasia yang dilakukan kepada bintang film dewasa Stormy Daniels sebelum pemilu tahun 2016.
Trump dijadwalkan akan dijatuhi hukuman pada tanggal 26 November, menjadi mantan presiden AS pertama yang dihukum karena kejahatan.
Berdasarkan undang-undang Florida, jika seorang pemilih dinyatakan bersalah melakukan kejahatan di luar negara bagian, Florida akan mengikuti undang-undang negara bagian tentang cara memulihkan hak pemilih.
Bagi Trump, hal itu berarti memanfaatkan undang-undang negara bagian New York tahun 2021 yang mengizinkan terpidana kejahatan untuk memilih, selama mereka tidak berada di penjara pada saat pemilu.
Bagi warga Florida terpidana lainnya, peraturannya tidak sesederhana itu.
Pemungutan suara yang berhasil pada tahun 2018 untuk memulihkan hak suara bagi mantan narapidana dibatalkan oleh anggota parlemen dari Partai Republik.
Mereka telah mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan pembayaran semua denda dan biaya yang terkait dengan hukuman, namun prosesnya bisa rumit karena tidak ada sistem pusat untuk memantau biaya yang belum dibayar tersebut.