TAPSEL – Banjir di selatan Tapanuli, Provinsi Sumatera Utara, menyebabkan dua orang meninggal dunia sejak dini hari tadi. Peristiwa itu terjadi akibat hujan deras sejak Jumat malam.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, tiga desa terdampak berada di Kecamatan Sayur Matinggi dan Kecamatan Batang Ankola, yakni Desa Seungjam Sipange, Desa Huta Padang, dan Desa Hurase.
“Korban meninggal dunia sudah diserahkan kepada keluarganya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari, Sabtu (23/11/2024).
Sementara itu, tim gabungan BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan, TNI, Polri dan Relawan Bencana terus melakukan upaya pencarian, evakuasi, dan pemulihan. Data jumlah korban terdampak, kerusakan harta benda, dan kebutuhan darurat masih terus diperbarui.
Abdul Muhari mengatakan, posko pengungsian sementara telah didirikan untuk menampung warga terdampak. Tim logistik juga mendistribusikan bantuan darurat, termasuk makanan siap saji, air bersih, dan peralatan pokok. Pelayanan kesehatan bagi penduduk yang terkena dampak masih menjadi fokus utama, namun proses perbaikan infrastruktur penting seperti akses jalan dan fasilitas umum terus berlanjut.
BNPB meminta masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk waspada, terutama pada musim hujan yang dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, atau bencana lainnya. Langkah mitigasi seperti mengidentifikasi jalur evakuasi, menyimpan dokumen penting di tempat yang aman, dan mengutamakan keselamatan diri harus diutamakan.
Ia mengimbau masyarakat segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dan memberitahu pihak berwenang jika ada tanda-tanda bencana, seperti jarang hujan lebat atau sungai meluap.