JAKARTA – Komisaris Polisi (Komjen Pol) Setho Budianto terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2024 hingga 2029. Latar belakang pendidikannya adalah sebagai berikut.

Pada Kamis (21 November 2024), Setio Budianto berhasil meraih 44 suara di Komisi III DPR, mendominasi perolehan suara untuk memilih Pimpinan KPK. Kontrak seleksi Setio merupakan rangkaian uji kelayakan dan kelayakan yang dilakukan mulai Senin (18 November 2024) hingga Kamis (21 November 2024).

Baca juga: Tap! DPR Setujui 5 Ketua KPK 2024-2029, Presiden Setho Budianto

Hasilnya, Bapak Setho Budianto terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi pada tahun 2024 hingga 2029. Sedangkan empat anggota KPK adalah Bapak Fidro Locahyand, Bapak Yohanis Tanak, Bapak Ibnu Basuki Widodo, dan Bapak Agus Joko Bramono.

Berikut perolehan suara 10 pimpinan penting KPK.

1. Agus Joko Bramono : 38

2. Ahmad Alamsha Saraki : 4

3.Joko Bolwando : 2

4. Fidro Rogahyant : 47

5. Ibnu Baski Widodo : 32

6. Inovasi Tempat: 8

7. Johannes Tanak : 47

8.Michele Rolandi Sessanda Prada: 9

9. Bongi Inderti : 2

10. Secho Budyanto : 45

Baca juga: Profil Pendukung Polri, Ketua KPK Baru Setio Budianto

Adapun perolehan suara 10 Pimpinan KPK adalah sebagai berikut.

1.Agus Joko Bramono:

2. Ahmad Alamsha Saraki:

3.Joko Bolwando:

4. Fidro Rogahyant : 1

5. Ibnu Baski Widodo:

6. Ida Buddiadi :

7. Johannes Tanak : 2

8. Michael Rolandi Sessanda Prada : 9. Bonji Indardi :

10. Secho Budyanto : 44

Latar belakang pendidikan Pimpinan KPK Secho Budianto

Mengutip dari berbagai sumber, Setio Budianto masuk Akademi Kepolisian (Akbor) pada tahun 1989. Ia merupakan lulusan Sekolah Pimpinan Staf Polri (Sespim) pada tahun 2007. Pada akhir tahun 1999, ia melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Kepolisian (PTIK).

Chetio memulai karirnya sebagai Kepala Divisi Harta Sat Selse Portapes Ujung Bandan dan kemudian sebagai Kepala Kasat Polisi Serse Genebondo, Subbagian Operasi Nasional Divisi Sercetik, dan Kabor Sekta Wadjo Portapes Ujung – Menjabat sebagai penanggung jawab Bandhan.

Belakangan, ia dipercaya menjadi Sersan Perekonomian Polda Lampung, Sersan Narkoba Polda Lampung, Wakapolda Lampung Utara, dan Direktur Ops Polresta Bandar Lampung.

Suami Hj. Henny Sechobdi kemudian menjabat Kapustalops Polda Lampung Biro Lena Polda Lampung Strabane, Kasat Tipikor Polda Lampung.

Chetio dimutasi dari Lampung untuk mengepalai unit antikorupsi di Kepolisian Papua, dan kemudian menjabat sebagai Kapolsek Teluk Wandawa dan Kapolres Biaknor pada tahun 2009. Ia kemudian diangkat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal dan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua. Polda Papua.

Usai bertugas di Papua, ia kembali ke Mabes Polri dan menjadi Kepala Penyidik ​​Badan Reserse Kriminal Polri, sebelum pindah menjadi Kepala Penyidik ​​di Badan Jasa Keuangan (OJK).

Ia kemudian diangkat menjadi Kepala Analis Kebijakan Kejahatan Ekonomi dan Publik di Bareskrim Polri. Ia kemudian dikenal sebagai Wakil Koordinator Kewaspadaan Eksekutif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ia kembali ke Badan Kepolisian Negara dari KPK pada tahun 2021 dan menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT). Setahun kemudian, lulusan Sekolah Tinggi Kepegawaian dan Pimpinan Polri (Sespimti) tahun 2017 itu dilantik ke Sulawesi Utara. (Surut) Kapolres setempat tahun 2022 akhirnya dipanggil kembali ke Mabes Polri dengan jabatan Pati Idwasam Boli pada tahun 2024.

Beliau menjabat Irjen Kementerian Pertanian sejak 22 Maret 2024 hingga saat ini.

Begitulah latar belakang pendidikan Pimpinan KPK Secho Budianto. Saya harap informasi ini bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *