TANGSEL – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi, mendorong pelaksanaan rehabilitasi jalur kereta api dari Jakarta hingga Provinsi Lebak dan Pandeglang. Selain itu, Airin meminta pemerintah pusat dan DKI Jakarta melanjutkan rencana Mass Rapid Transit (MRT) agar akses optimal di wilayah Tangerang Raya.

“Kita punya program konektivitas Banten yang terintegrasi. Program ini akan mengurangi kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan, mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi. Kita memerlukan konektivitas multimoda antar daerah,” kata Airin saat ramah tamah dengan tim di Kota Tangerang Selatan,. Senin (6/11/2024). Baca juga: BPTJ usulkan pembangunan MRT dilanjutkan ke Tangsel

Airin Lebak Bulus meminta dan mempromosikan MRT Koridor Selatan-Utara dari Jakarta ke Rawa Buntu, Tangsel. Termasuk integrasi ke wilayah lain di Tangerang Raya.

Airin membicarakan persoalan ini dengan Kementerian Perhubungan semasa Budi Karya menjabat. “Kami pernah membahas bagaimana cara membuat Sistem Terpadu Jabodetabek.

Duo Airin-Ade bertujuan untuk mencapai pengurangan waktu tempuh dan waktu transit antar wilayah di Banten secara signifikan. “Jalur kereta api perlu diaktifkan untuk memperluas dampaknya terhadap sektor pariwisata dan koneksi infrastruktur daerah. Kami mendorong, mendukung, menyambut baik dan siap membantu,” jelasnya.

Mantan Wali Kota Tangsel ini menilai perlu dilakukan percepatan reaktivasi koridor Pantai Barat (Saketi-Malingping) dan Banten Tengah (Jasinga-Maja-Rangkasbitung) dalam dua periode. Ia juga menekankan pentingnya peraturan daerah untuk meningkatkan aktivasi wilayah Banten Timur melalui koridor alternatif baru yang menghubungkan Cipanas-Bayah.

Secara terpadu, reaktivasi kereta api akan menjangkau wilayah Banten bagian selatan, khususnya Pandeglang, Kabupaten Lebak di Labuan. “Saya bersyukur hal ini saya diskusikan bersama dengan PT Kereta Api Indonesia ketika saya menjabat Wali Kota Tangsel. Kalau dimulai kembali, kita akan bersama-sama membangun kereta listrik atau KRL dari Rangkasbitung, Tangerang Raya hingga Tanah Abang. , Jakarta untuk terhubung,” jelasnya.

Airin memahami bahwa menciptakan moda transportasi yang terintegrasi membutuhkan anggaran yang besar. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan kabupaten/kota.

“Kalau ada program yang disepakati, pastikan jadwalnya, amankan pendanaannya, siapa yang akan melakukan apa, kapan kita selesaikan. Itu akan menjadi pedoman umum,” ujarnya.

Anggaran yang dialokasikan untuk integrasi transportasi sama dengan subsidi untuk pemerintah kota. “Mengingat kemacetan lalu lintas dan waktu yang terbuang, tentunya kita perlu melakukan integrasi konektivitas dan integrasi transportasi secara bersama-sama,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *