TEMPO.CO, Jakarta – Penderita kanker punya peluang sembuh lebih besar jika penyakitnya bisa dideteksi sejak dini. dr. Haridini Intan S. Mahdi, SpA, Staf Direktur Kedokteran Fungsional Anak RS Kanker Dharmais, jika pengobatan dimulai sejak dini, peluang pasien untuk sembuh mencapai 80 persen. Namun, jika penyakit ini tidak terdeteksi hingga stadium lanjut, angka kesembuhan akan menurun drastis, hingga hanya berkisar 20 persen. Hal ini menyoroti pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker.

Dalam empat tahun terakhir, sekitar 85 persen pasien kanker datang ke rumah sakit ketika sudah mencapai stadium ketiga dan keempat. Namun belakangan persentase tersebut turun menjadi sekitar 50% yang menunjukkan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker dan gejalanya, meski masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker khususnya pada anak masih perlu ditingkatkan. Diperlukan peningkatan edukasi masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pengobatan tepat waktu.

Perawatan pasien kanker saat ini mencakup kemoterapi dan perawatan suportif. Namun seringkali masyarakat cenderung menunda pengobatan dan lebih memilih pengobatan alternatif seperti pengobatan herbal. Sayangnya, belum ada studi klinis yang menunjukkan efektivitas obat herbal dalam pengobatan kanker, terutama pada anak-anak. Ketika pasien atau keluarganya memilih pengobatan alternatif, sebenarnya mereka mengambil risiko yang besar karena waktu merupakan faktor krusial dalam proses penyembuhan kanker.

Selain itu, kemoterapi juga sering menjadi perbincangan, dan banyak yang beranggapan bahwa prosedur ini tidak dapat membantu kesembuhan pasien. Yakni kemoterapi yang merupakan salah satu metode pengobatan yang terbukti efektif dalam pengobatan kanker, terutama jika dimulai pada tahap awal. Menunda kemoterapi atau pengobatan medis lainnya hanya akan memperburuk kondisi pasien dan mengurangi kemungkinan kesembuhan.

Pengobatan yang cepat dan tepat sangat diperlukan pada kasus penyakit kanker, terutama pada anak-anak. Dengan deteksi dan pengobatan yang lebih cepat, peluang kesembuhan pasien jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, dr Haridini menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat agar tidak ragu untuk segera memeriksakan diri saat gejala awal kanker muncul. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai gejala awal kanker dan manfaat terapi obat yang tepat mungkin menjadi kunci untuk mengurangi kematian akibat kanker dan meningkatkan angka kesembuhan.

Waktu adalah faktor penentu dalam pengobatan kanker. Semakin lama kanker tidak diobati, semakin sulit untuk disembuhkan. Semakin cepat kanker terdeteksi dan diobati, semakin besar peluang kesembuhannya. Oleh karena itu, pendidikan tentang bahaya menunda pengobatan dan pentingnya memanfaatkan pengobatan yang tersedia seperti kemoterapi sangat penting untuk menyelamatkan nyawa banyak pasien kanker, terutama anak-anak.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | ANTARA | RUMAH SAKIT SILOAM | KEMENTERIAN KESEHATAN

Pilihan Editor: 4 Hal Penting yang Direkomendasikan Ilmuwan untuk Mengurangi Risiko Kanker

Makanan alami tidak hanya memberikan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga berfungsi melawan penyakit, termasuk kanker. Baca selengkapnya

Meski kanker merupakan penyakit serius, deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan. Baca selengkapnya

Meski kedutan bukan merupakan indikator langsung kanker, namun menurut American Brain Tumor Association, kedutan juga bisa menjadi tanda kanker otak. Baca selengkapnya

Peneliti BRIN menyebutkan lima kelompok siput darat di Indonesia yang dapat dijadikan obat herbal. Apa manfaatnya? Baca selengkapnya

Kanker serviks dapat dideteksi dan dicegah dengan Pap smear secara teratur. Berikut penjelasan dari dokter spesialis ginekologi onkologi. Baca selengkapnya

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan akses deteksi dini kanker melalui kemitraan internasional. Baca selengkapnya

Peneliti Mass General Brigham menyoroti empat strategi khusus untuk mengurangi risiko kanker. Inilah pendapat para ahli. Baca selengkapnya

Pakar Urologi Ingatkan Usia 45 Tahun untuk Lakukan Skrining Kanker Prostat, Ini Alasannya. Baca selengkapnya

Aktor Gavin Creel meninggal pada usia 48 tahun karena kanker langka. Kepergiannya mengejutkan Broadway. Baca selengkapnya

Para ahli dermatologi menyebut penggunaan hidrokuinon konsentrasi tinggi dapat menimbulkan efek jangka panjang, salah satunya berpotensi menyebabkan kanker. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *