NEW DELHI – Pemerintah India pada hari Sabtu memerintahkan platform media sosial untuk mencegah penyebaran ancaman bom palsu yang menargetkan maskapai penerbangan, sekolah, rumah sakit, dan hotel di seluruh India.
Dalam peringatan yang dikeluarkan untuk perusahaan media sosial, Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi mengarahkan mereka untuk segera menghapus informasi palsu, melaporkan ancaman, dan bekerja sama dengan pihak berwenang.
Seperti diberitakan Xinhua, lebih dari 300 penerbangan di negara tersebut mendapat ancaman bom sehingga menyebabkan beberapa di antaranya dialihkan.
Menteri Penerbangan Sipil Federal India, Ram Mohan Naidu, mengatakan awal pekan ini bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama pemerintah dan peraturan akan diubah untuk memasukkan orang-orang yang melakukan seruan ancaman tersebut ke dalam daftar larangan terbang.
Pada bulan Juni, Biro Keselamatan Penerbangan Sipil, badan keselamatan penerbangan sipil India, mengusulkan larangan terbang selama lima tahun bagi mereka yang melakukan ancaman tersebut.
India telah memperingatkan platform media sosial untuk mengambil tindakan setelah menerima ratusan ancaman bom palsu terhadap maskapai penerbangannya bulan ini, yang memicu kekacauan perjalanan yang mengancam keamanan nasional.
Beberapa ancaman bom palsu mengakibatkan pesawat dilarang terbang di Kanada dan Jerman. Bahkan jet tempur dikerahkan di langit Inggris dan Singapura untuk mengawal pesawat India.
Pemerintah India mengatakan penyebaran ancaman tersebut sangat tidak terkendali. India telah memperingatkan platform media sosial untuk mengambil tindakan hukum jika mereka tidak mematuhi dan segera menghapus informasi yang salah.