JAKARTA – Apakah air laut bisa mendidih? Jawabannya ya, terbukti tahun 2023 akan menjadi momen penting dalam sejarah iklim bumi. Catatan iklim global menyebutkan bahwa lautan dan atmosfer dunia tiba-tiba mencair setelah tiga kali La Niña.
Blair Trewin, ahli iklim senior di Biro Meteorologi, mengatakan suhu laut global telah mencapai rekor tertinggi dan es laut Antartika berada pada rekor terendah. Dalam beberapa minggu terakhir, tiba-tiba terjadi puncak suhu udara maksimum.
“2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat,” ujarnya, dilansir ABC Net.
Ia menjelaskan, suhu udara rata-rata global meningkat pada bulan Juni hingga mencapai rekor rekor baru pada tahun 2023 dan memanas dengan cepat. Suhu udara global berada jauh di atas rata-rata dasar sepanjang tahun.
Data dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menunjukkan bahwa peringkat tahun 2023 secara year-to-date saat ini berada di urutan keempat di belakang tahun 2016, 2017, dan 2020.
Sementara itu, bulan Mei merupakan suhu terpanas kedua atau ketiga di dunia. Namun, bergantung pada kumpulan data yang digunakan, data awal untuk bulan Juni menunjukkan bahwa suhu udara global berada pada rekor tertinggi.
“Pada kejadian El Niño sedang hingga kuat, pada tahun 2015, 2009, 1997, suhu tahunan akhir lebih panas 0,05-0,10C dibandingkan nilai Januari-Mei. Hasilnya serupa pada tahun 2023 dan rekor tahun 2016 pun terhapus,” jelasnya.
Ia menjelaskan, air laut mendidih akibat pemanasan bumi. Suhu udara telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan data satelit menunjukkan suhu laut global sedang memanas.