JAKARTA – Ancaman perang dunia ke-3 menjadi perbincangan masyarakat di seluruh dunia. Salah satu kekhawatiran terbesar datang dari kemungkinan penggunaan senjata nuklir, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
Jika kita menengok ke belakang, konflik yang semakin mendalam terlihat jelas di berbagai wilayah. Misalnya saja dari Semenanjung Korea, Laut Cina Selatan, Ukraina hingga Timur Tengah.
Situasi ini membuat masyarakat internasional khawatir akan pecahnya perang skala besar. Selain itu, negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia sudah sering mengirimkan sinyal mengenai kemungkinan ini.
Akankah Perang Dunia 3 Benar-Benar Menggunakan Senjata Nuklir Berbicara tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir jika pecah Perang Dunia III, apakah kemungkinan tersebut tampak realistis? Hal ini tentu saja penting karena saat ini banyak negara di dunia yang dianggap sudah memiliki sektor militer yang mapan.
Mereka tidak hanya membangun pasukan yang kuat, tetapi mereka juga mengembangkan senjata modern untuk mengalahkan musuh dalam pertempuran. Salah satu kemungkinannya adalah pengembangan senjata nuklir.
Menurut laporan yang dikeluarkan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), sembilan negara pemilik senjata nuklir terus melakukan modernisasi senjata nuklirnya. Negara-negara tersebut termasuk Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel.
Pada Januari 2024, total persediaan hulu ledak nuklir global diperkirakan mencapai 12.121 dari jumlah tersebut, sekitar 9.585 di antaranya merupakan persediaan militer yang dapat digunakan.
Sebagian besar asetnya dikuasai oleh Rusia atau Amerika Serikat. Namun, untuk pertama kalinya, Tiongkok juga diyakini memiliki beberapa kewaspadaan tinggi.
India, Pakistan dan Korea Utara juga dilaporkan berupaya mengembangkan kemampuan memasang beberapa hulu ledak nuklir pada rudal balistik. Hal ini meningkatkan kemungkinan penggunaan jika terjadi perang di masa depan.
Jika ditinjau kembali, diplomasi pengendalian senjata nuklir telah melemah. Beberapa penyebab utamanya tentu saja karena ketegangan dunia pasca perang di Ukraina dan Gaza.
Pada bulan Februari 2023, Rusia mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri partisipasinya dalam Perjanjian START Baru 2010. Selain itu, Moskow terus mengancam penggunaan senjata nuklir untuk mengancam Barat, karena berani membantu Ukraina.
Kesepakatan informal yang ditandatangani antara Iran dan Amerika Serikat pada Juni 2023 juga terancam setelah Teheran mendukung pasukan Rusia di Ukraina. Selain itu, perang di Gaza juga melemahkan upaya untuk mengikutsertakan Israel dalam konferensi pembentukan zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah.
Baca juga: Waspada Perang Dunia III, Begini Cara Selamat dari Serangan Nuklir
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa kemungkinan penggunaan senjata nuklir pada Perang Dunia ke-3 sangat terbuka. Alasannya tentu saja negara-negara yang memilikinya rela berperang dengan senjata nuklir demi mempertahankan diri atau menang.