Washington: Sebuah pesawat perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) nyaris luput dari serangan rudal dari kapal perang AS selama serangan udara melawan Houthi di Yaman pada akhir pekan.
Laporan Fox News baru-baru ini mengutip sumber-sumber militer. Kapal penjelajah berpeluru kendali USS Gettysburg secara keliru menyerang kapal induk Presiden Harry S. Truman pada hari Sabtu, menurut Komando Pusat AS.
Pilot dan navigator F/A-18 Super Hornet berhasil lolos dari tembakan rudal dan selamat.
“Super Hornet kedua dihantam oleh rudal Gettysburg saat bersiap mendarat di Truma,” kata seorang sumber kepada Fox News pada hari Selasa.
Rudal SM-2 berjarak 30 meter dari F/A-18 dan harus melakukan manuver mengelak.
“Kapal penjelajah itu menembak jatuh dua pesawat sahabat,” katanya.
Angkatan Laut AS mengkonfirmasi bahwa Gettysburg telah menembakkan rudal SM-2 kedua dan mengatakan sedang menyelidiki apakah pesawat lain menjadi sasaran.
Komando Pusat mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa kapal penjelajah tersebut “secara keliru menembak dan menabrak sebuah F/A-18 yang terbang dari USS Harry S Truman,” tanpa menyebutkan secara spesifik pesawat lainnya.
Namun, sumber Fox mengatakan bahwa ini tidak benar dan bahwa pesawat yang jatuh itu mencoba mendarat di sebuah pesawat setelah mengisi bahan bakar salah satu pesawat yang dibom di Yaman.
“Itu adalah awak kapal tanker yang kembali mendarat di sebuah kapal induk sekitar 10 mil jauhnya. Mereka menemukan hulu ledak rudal dan meninggalkan pesawat tiga detik sebelum menabrak pesawat,” kata sumber tersebut.
Sumber itu juga mengatakan pilot Angkatan Laut “marah” dengan insiden tersebut dan mempertanyakan pelatihan awak kapal penjelajah rudal yang “tidak memadai”.
Truman dikabarkan tidak menyerang Yaman setelah insiden tembak-menembak tersebut.
CENTCOM awalnya mengatakan kapal-kapal AS telah menembakkan beberapa drone Houthi dan rudal jelajah anti-kapal di Laut Merah.
Kelompok Houthi kemudian mengaku bertanggung jawab atas penembakan F/A-18 AS.
Kelompok Syiah, yang menguasai sebagian besar Yaman, selama berbulan-bulan telah menargetkan kapal-kapal komersial yang menuju Israel dan mencoba menekan rezim kolonial Zionis untuk menghentikan serangan terhadap warga Palestina di Gaza.
Setelah serangan udara dan rudal Anglo-Amerika dimulai pada bulan Januari, Houthi memperluas operasi mereka dengan menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris, termasuk kapal perang.