JAKARTA – Penggunaan gas alam sebagai bahan bakar mobil marak terjadi di negara-negara maju. Pemanfaatannya telah berkembang di Indonesia sejak tahun 1988, namun perkembangannya banyak menemui kendala.

Untuk mendapatkan gas metana dengan kemurnian tinggi sebagai biogas, dilakukan proses pemurnian menggunakan metode adsorpsi. Langkah awal dalam penelitian ini adalah produksi biogas dengan menggunakan reaktor floating drum.

Untuk itu, Linde mengumumkan telah memulai proses pengiriman gas industri ke PT Freeport Indonesia (PTFI).

Linde telah menginvestasikan US$120 juta untuk membiayai pembangunan, kepemilikan dan pengoperasian Air Separation Unit (ASU) baru, yang merupakan pabrik terbesar di Indonesia dan pabrik ASU terbesar milik Linde di kawasan Asia Tenggara.

Pabrik yang dikembangkan Linde saat ini berfungsi untuk memasok gas industri oksigen dan nitrogen ke PT Freeport Indonesia yang berfungsi sebagai pabrik pemurnian dan pemurnian tembaga di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

“Gas industri meningkatkan efisiensi peleburan tembaga melalui peningkatan kapasitas produksi dengan pengurangan konsumsi bahan bakar dan emisi.” “Fasilitas lapangan baru yang dikembangkan oleh Linde dirancang untuk memasok gas industri penting dengan aman menggunakan teknologi terbaru,” kata Moloy Banerjee, Presiden, ASEAN dan Afrika Selatan.

Linde, Asia.

Pemanfaatan lapangan gas alam marginal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi yang terjadi di Indonesia, oleh karena itu perlu adanya dukungan terhadap realisasi produksi gas bumi guna mengoptimalkan pemanfaatan lapangan gas marginal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *