TEMPO.CO, Bandung – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat 147 gempa bumi terjadi di wilayah Jawa Barat pada September 2024. Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, 132 gempa di antaranya atau mayoritas diantaranya terjadi dari kedalaman yang dangkal, yaitu kurang dari 60 kilometer.
Sementara gempa sedang dengan kedalaman 60-300 kilometer tercatat sebanyak 15 kali. “Dari segi magnitudo, gempa terbesar yang tercatat berkekuatan 5,0 dan magnitudo terkecil 1,2,” ujarnya, Senin, 14 Oktober 2024. Berdasarkan lokasi sumber gempa, terdapat 75 gempa yang berpusat di laut, sedangkan 71 peristiwa lainnya terjadi di laut. tanah
Dari 147 gempa yang terjadi, sebanyak 14 kali gempa dirasakan warga, termasuk gempa berkekuatan magnitudo 5,0 pada 18 September 2024 pukul 09.41 WIB. Berpusat pada koordinat 7,19 derajat Lintang Selatan dan 107,67 derajat Bujur Timur, gempa bumi dengan kedalaman 10 kilometer ini tergolong rusak. Penyebab gempa adalah pergerakan Sesar Garut Selatan alias Garsela. Hingga dua hari setelah gempa, gempa susulan terjadi sebanyak 34 kali.
Dari data sebaran guncangan yang dianalisa kembali, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan: “Gempa bumi Bandung dan Kabupaten Garut berkekuatan 5,0 magnitudo tidak dapat dipungkiri dipicu oleh aktivitas wilayah Garut Selatan atau Garut Selatan. Sesar Garsela,” ujarnya kepada Tempo, Jumat malam, 20 September 2024.
Menurut Daryono, mekanisme sumber gempa juga dipastikan memiliki orientasi sesar cenderung timur laut – barat daya sesuai dengan arah jalan Sesar Garsela. Dari data rangkaian gempa susulan juga dipastikan bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa kerak dangkal yang memiliki mekanisme sumber strike slip sinistral. Sejauh ini gempa Bandung dan Kabupaten Garut berkekuatan 5,0 merupakan gempa terbesar yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela, ujarnya.
Sebelumnya, gempa bumi merusak yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela adalah gempa bumi berkekuatan 4,2 skala Richter pada 6 November 2016 dan gempa berkekuatan 3,9 skala Richter pada 18 Juli 2017. Gempa tersebut cukup kuat hingga menyebabkan kerusakan pada 12 wilayah. sejumlah bangunan dan rumah di Pangalengan dan Kamojang.
Sedangkan dari hasil pemutakhiran data BPBD Jabar, pada Jumat 20 September 2024, jumlah warga terdampak sebanyak 11.352 KK atau 45.753 jiwa, yang mayoritas merupakan warga Kabupaten Bandung yakni 10.101 KK atau 39.135 jiwa. . Jadi di Kabupaten Garut berjumlah 1.246 KK atau 6.601 jiwa.
Sebanyak 35 orang yang seluruhnya warga Kabupaten Bandung mengalami luka berat, dan 98 warga lainnya mengalami luka ringan, termasuk lima orang di Garut. Kerusakan bangunan terbanyak tercatat di wilayah Kabupaten Bandung, yakni 720 unit rumah rusak berat, 875 unit rusak sedang, dan 2.979 unit rumah rusak ringan.
Selain Bandung dan Garut, rumah warga di wilayah lain dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk kerusakan berat masing-masing satu rumah di Bandung Barat dan Kabupaten Purwakarta. Sehingga masing-masing satu rumah mengalami kerusakan sedang di Kota Cimahi dan Kabupaten Bogor.
Pilihan Redaksi: BMKG memprakirakan sebagian besar Jakarta berawan sepanjang hari, dan hujan ringan di wilayah selatan dan timur pada siang hari.
BMKG memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah ibu kota provinsi pada Sabtu, 26 Oktober 2024 akan berawan lebat. Baca selengkapnya
BMKG memprakirakan Kota Jakarta cerah sepanjang Sabtu 26 Oktober 2024. Baca selengkapnya
BMKG memberikan penjelasan terkait suhu panas di Kota Bogor yang melebihi rata-rata suhu maksimum pada bulan Oktober. Baca selengkapnya
Peneliti BRIN mengungkap 3 siklon tropis terjadi di wilayah utara Indonesia secara bersamaan. Musim hujan sudah terlambat. Baca selengkapnya
Kecuali Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu, BMKG menyebut wilayah Bandung Raya sudah memasuki masa peralihan musim hujan. Baca selengkapnya
BMKG memantau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami peningkatan curah hujan terutama pada akhir pekan lalu. Baca selengkapnya
Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Trami diperkirakan meningkat hingga kategori 2. Baca selengkapnya
Pada siang hari, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur berpotensi hujan ringan. Baca selengkapnya
Gempa berpusat di laut pada jarak 62 kilometer barat laut Teluk Wondama. Baca selengkapnya
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan turun malam ini, Kamis, 24 Oktober 2024, menjelang dini hari. Baca selengkapnya