TEMPO.CO, Palembang – Sekretaris Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) Edward Candra mengklaim rencana konservasi dan pengelolaan ekosistem gambut atau RPPEG 2024-2053 dirancang untuk melindungi gambut. Rencana tersebut akan berlaku selama 30 tahun, mencakup 5 isu strategis seperti (kegiatan) kebakaran hutan dan tanah, perubahan penggunaan lahan, konservasi keanekaragaman hayati, kemiskinan di desa gambut, serta infrastruktur dan koneksi.
“Itu menyangkut banyak hal, termasuk bagaimana menjaga dan mengelola gambut di Sumsel,” kata Edward di Hotel Arya Duta, Palembang, Rabu, 16 Oktober 2024.
Rencana tiga puluh tahun tersebut, yang juga disiapkan oleh tim Badan Restorasi Hutan dan Mangrove (BRGM) dan Pusat Penelitian Pertanian Internasional (ICRAF), mencakup program untuk menjaga tingkat kelembaban gambut. Menurut Pak Edward, masalah kebakaran hutan dan lahan liat hutan harus diselesaikan dengan kerja sama seluruh pemangku kepentingan termasuk aktivis lingkungan dan media.
Gambut dikatakan terdegradasi, sehingga sisa tanah yang baik harus dilindungi. Katanya, jika hutan tetap lembab di musim kemarau, bisa mengurangi kebakaran hutan dan lahan.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan BRGM Tris Raditian menginformasikan bahwa: Pulau Sumatera Selatan merupakan wilayah ke-3 dari 7 provinsi yang merancang RPPEG. Pertama pindah ke Kalimantan Tengah dan Riau.
“Individu, perusahaan, dan pemerintah saling mencari. BRGM telah membuat peta Asosiasi Hidrologi Gambut (KHG) yang mencakup semuanya,” ujarnya.
Tris juga meyakinkan Sumsel tidak lagi memberikan konsesi lahan gambut untuk mencegah kerusakan gambut. “Kerusakan gambut cukup parah, namun kini sudah berkurang secara signifikan.”
Berdasarkan informasi dalam Ringkasan Eksekutif RPPEG Sumsel, peta kerusakan ekosistem gambut skala 1:250.000 menunjukkan bahwa sebagian besar lahan gambut di provinsi ini masuk dalam kategori kerusakan ringan, yaitu sebesar 58,7 persen dan 35,9 persen mengalami kerusakan sedang. kelas. rusak.
Luas lahan yang ditetapkan rusak berat seluas 46.381,5 hektar (2,6%); Jumlah ini setara dengan lebih dari 34.386,5 hektar (1,9 persen) yang mengalami kerusakan berat. Mortir yang rusak berat ini terletak di lapangan terbuka.
Pilihan Editor: Lenovo, mitra resmi FIFA pada Piala Dunia 2026 dan Piala Dunia Wanita 2027, memajukan teknologi kecerdasan buatan.
Minimnya awan hujan di sekitar Pulau Sumatera Selatan juga menjadi penyebab meningkatnya suhu permukaan global. Baca selengkapnya
Dinas Pertanian Sumsel sedang bersiap mengembangkan lahan versi baru. Baca selengkapnya
Generasi muda berperan penting dalam memulihkan ekosistem mangrove demi menjaga kelestarian lingkungan. Baca selengkapnya
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, musim hujan di Sumsel akan berlangsung mulai bulan ini hingga November 2024. Baca selengkapnya
Penyidik menyita aset BC atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari penambangan liar. Baca selengkapnya
Dikembangkan di Bengkalis, Riau, aplikasi Simocap juga mencakup informasi tentang cuaca dan titik api. Baca selengkapnya
Penghentian konsesi lahan gambut adalah untuk mencegah kerusakan gambut yang kini cukup meluas di Sumsel. Baca selengkapnya
6 tersangka pelaku penambangan batu bara ilegal ini berada di Rutan Ikan Lambang dan Palembang II. Dia akan ditahan di penjara wanita Kelas A selama 20 hari. Baca selengkapnya
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat emisi CO2 sebesar 41.201.963 ton akibat kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun ini hingga 30 September 2024.
Banyak daerah di NTB yang berisiko mengalami kekeringan parah akibat musim kemarau tahun 2024. Baca selengkapnya.